Andree Algamar mengajak seluruh pihak untuk mendukung program ini. Sanitasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi urusan kita bersama. Mari kita samakan persepsi, berkolaborasi, dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, mitra internasional, serta komitmen pemerintah daerah, Kota Padang siap menjadi pionir dalam pengelolaan sanitasi yang berkelanjutan di Indonesia.
Diakuinya, meskipun Kota Padang telah mencatatkan banyak kemajuan, tantangan masih ada, salah satu yang menjadi perhatian adalah masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya sanitasi aman.
Banyak warga yang belum memahami pentingnya penyedotan rutin tangki septik setidaknya sekali dalam tiga tahun sesuai peraturan Kementerian PUPR Nomor 13 Tahun 2023.
Selain itu, keterbatasan jumlah truk penyedot tinja yang hanya dua unit menjadi kendala dalam pelayanan sanitasi yang lebih luas.
Kondisi IPLT di Nanggalo juga memerlukan peningkatan, terutama pada fasilitas kolam pengolahan lumpur dan bak pengering lumpur (sludge drying bed). Namun, Kota Padang tidak tinggal diam.
Pemerintah berencana mengajukan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang sanitasi pada 2025 untuk mengatasi masalah ini dan memperkuat kelembagaan pengelolaan air limbah domestik.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar Maria Doeni Isa, memuji komitmen Kota Padang dalam upaya mewujudkan sanitasi yang aman. Menurutnya, Ibu Kota Provinsi Sumbar itu adalah salah satu kota yang mampu menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi Kota Padang karena telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam pengelolaan sanitasi.”
“Program SIIP ini dirancang untuk memberikan dukungan infrastruktur sekaligus penguatan kelembagaan, dan Padang telah memanfaatkan kesempatan ini dengan sangat baik, kami berharap Kota Padang bisa menjadi contoh yang baik dalam meningkatkan layanan sanitasi secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa Kota Padang harus terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar semakin memahami pentingnya sanitasi yang baik dan mematuhi regulasi yang ada.
Harapan besar untuk Kota Padang dengan pelaksanaan Program SIIP, Kota Padang diharapkan dapat terus meningkatkan akses sanitasi aman yang saat ini telah mencapai 14,30 persen, mendekati target RPJMN 2020-2024 sebesar 15 persen.
Melalui pembangunan infrastruktur, edukasi masyarakat, dan peningkatan tata kelola, Kota Padang berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. (rdr/MC Padang)
Andree Algamar mengajak seluruh pihak untuk mendukung program ini. Sanitasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi urusan kita bersama. Mari kita samakan persepsi, berkolaborasi, dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang sehat bagi generasi mendatang.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, mitra internasional, serta komitmen pemerintah daerah, Kota Padang siap menjadi pionir dalam pengelolaan sanitasi yang berkelanjutan di Indonesia.
Diakuinya, meskipun Kota Padang telah mencatatkan banyak kemajuan, tantangan masih ada, salah satu yang menjadi perhatian adalah masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya sanitasi aman.
Banyak warga yang belum memahami pentingnya penyedotan rutin tangki septik setidaknya sekali dalam tiga tahun sesuai peraturan Kementerian PUPR Nomor 13 Tahun 2023.
Selain itu, keterbatasan jumlah truk penyedot tinja yang hanya dua unit menjadi kendala dalam pelayanan sanitasi yang lebih luas.
Kondisi IPLT di Nanggalo juga memerlukan peningkatan, terutama pada fasilitas kolam pengolahan lumpur dan bak pengering lumpur (sludge drying bed). Namun, Kota Padang tidak tinggal diam.
Pemerintah berencana mengajukan bantuan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) bidang sanitasi pada 2025 untuk mengatasi masalah ini dan memperkuat kelembagaan pengelolaan air limbah domestik.
Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar Maria Doeni Isa, memuji komitmen Kota Padang dalam upaya mewujudkan sanitasi yang aman. Menurutnya, Ibu Kota Provinsi Sumbar itu adalah salah satu kota yang mampu menjadi model bagi kota-kota lain di Indonesia.
“Kami sangat mengapresiasi Kota Padang karena telah menunjukkan komitmen yang luar biasa dalam pengelolaan sanitasi.”
“Program SIIP ini dirancang untuk memberikan dukungan infrastruktur sekaligus penguatan kelembagaan, dan Padang telah memanfaatkan kesempatan ini dengan sangat baik, kami berharap Kota Padang bisa menjadi contoh yang baik dalam meningkatkan layanan sanitasi secara berkelanjutan,” ujarnya.
Dia juga menekankan bahwa Kota Padang harus terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat agar semakin memahami pentingnya sanitasi yang baik dan mematuhi regulasi yang ada.
Harapan besar untuk Kota Padang dengan pelaksanaan Program SIIP, Kota Padang diharapkan dapat terus meningkatkan akses sanitasi aman yang saat ini telah mencapai 14,30 persen, mendekati target RPJMN 2020-2024 sebesar 15 persen.
Melalui pembangunan infrastruktur, edukasi masyarakat, dan peningkatan tata kelola, Kota Padang berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan. (rdr/MC Padang)