Anak 6 Tahun di Padang Hilang Terseret Arus Laut, Sempat Ditolong Warga Tapi Gagal

Peristiwa tersebut terjadi di pantai Jalan Samudra, tepatnya di depan lapangan minisoccer sebelah Taman Budaya, Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat.

Warga melihat proses pencarian anak yang hilang terseret arus di Pantai Padang, Senin sore. (Juabdi untuk Radarsumbar.com)

Warga melihat proses pencarian anak yang hilang terseret arus di Pantai Padang, Senin sore. (Juabdi untuk Radarsumbar.com)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Seorang anak berusia 6 tahun dilaporkan hilang terseret arus Pantai Padang, Senin (16/9/2024) sekitar pukul 18.15 WIB. Hingga berita ini diturunkan, anak tersebut masih belum ditemukan tim SAR Gabungan.

Informasi yang diterima Radarsumbar.com, peristiwa tersebut terjadi di pantai Jalan Samudra, tepatnya di depan lapangan minisoccer sebelah Taman Budaya, Kelurahan Belakang Tangsi, Kecamatan Padang Barat.

Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang, sebelum dilaporkan hilang, korban diketahui mandi-mandi di lokasi tersebut bersama dengan empat orang temannya.

“Informasi di lapangan dilaporkan jika korban mandi-mandi bersama rekan-rekannya. Dari keterangan masyarakat, empat rekannya selamat dan seorang lagi diketahui tenggelam,” kata Kepala BPBD Padang, Hendri Zulviton dalam laporan tersebut.

Dia menyebut, kondisi ombak yang besar membuat korban terseret arus hingga ke tengah. Upaya pertolongan terhadap korban sempat dilakukan oleh warga, namun arus deras dan ombak besar, membuat aksi tersebut gagal.

“Ada warga yang mencoba menolong, tapi tak sanggup karena ombak besar. Bahkan, salah seorang warga yang menolong pingsan dan dilarikan ke rumah sakit terdekat,” katanya.

Diketahui, anak yang masih dalam pencarian tersebut bernama Fadil dan berusia 6 tahun 10 bulan. Dia baru kelas 1 SD dan tinggal di Jalan M. Yamin, belakang Bank Bukopin.

Saat ini, anggota TRC PB BPBD Kota Padang dibawah komando Kalaksa dan Kabid KL BPBD Kota Padang serta tim SAR Gabungan sedang melakukan pencarian korban dengan penyisiran. (rdr)

Exit mobile version