Sebagaimana diketahui, tahun 2009, gedung pasar ini rusak akibat gempa bumi yang melanda Kota Padang pada tahun 2009. Pemko Padang telah melakukan upaya perbaikan terhadap sarana dan prasarana bangunan agar pedagang di lantai 1 tetap berjualan.
Serta upaya kerja sama investasi dengan pihak swasta, namun tidak dilanjutkan karena ada penolakan pedagang terhadap rencana pembangunan kembali oleh investor.
Gedung Pasar Raya Padang Fase VII ini terdiri dari 2 lantai. Dimana, lantai 1 dihuni pedagang ritel dan pedagang kebutuhan primer. Sementara, lantai 2 merupakan department store kerja sama Pemko Padang dengan pihak swasta.
Pada tahun 2021, anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade mengajukan usulan pembangunan Fase VII melalui dana APBN dan terealisasi pada tahun 2023.
Andre menyebut, pembangunan Pasar Fase VII berawal dari dirinya yang mendapatkan aspirasi dari KPP dan para pedagang. Pembangunan Pasar Raya Fase VII menelan anggaran sebesar Rp103 miliar lebih.
Dilaksanakan menggunakan mekanisme kontrak tahun jamak 2023-2024 dengan waktu pelaksanaan selama 360 hari kalender dan ditargetkan selesai pada Juli 2024. Pasar Raya Fase VII dapat menampung 1.143 pedagang. (rdr)