Kota Tua dan Kampung Pondok, Fadly Amran: Heritage dan Fakta Pluralisme Nyata di Padang

Kota Tua merupakan awal peradaban sebuah daerah, Kota Padang juga punya kawasan Kota Tua, terletak dipinggir Kawasan Bayang Palinggam, ada bangunan lama yang tertata dengan baik.

Calon Wali Kota (Cawako) Padang periode 2024-2029, Fadly Amran saat pendaftaran ke KPU Padang pada Rabu (28/8/2024) siang. (Foto: Dok. Tim FA)

Calon Wali Kota (Cawako) Padang periode 2024-2029, Fadly Amran saat pendaftaran ke KPU Padang pada Rabu (28/8/2024) siang. (Foto: Dok. Tim FA)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Orang hebat itu dalam bertarung gak bicara kejadian hari ini, tapi dia bicara ide dan gagasan yang disuguhkan ke publik luas. Termasuk cerita tentang kota tua dan kampung pondok.

Fadly Amran yang saat ini tengah berjuang memenangkan suara rakyat pada Pilkada Padang 2024 adalah sosok muda dengan brevet-nya sudah smart leader, jika diamanahkan Fadly bersama Cawawako-nya Maigus Nasir siap suguhkan tajuk jujur transparansi, akuntabel dan profesional menjalankan roda pemerintahan.

Seketika Fadly Amran menyusuri Kota Tua dan Kampung Pondok beberapa waktu lalu, dua kawasan yang mestinya menjadi ikonik Padang dulu, kini dan ke depan.

Kota Tua merupakan awal peradaban sebuah daerah, Kota Padang juga punya kawasan Kota Tua, terletak dipinggir Kawasan Bayang Palinggam, ada bangunan lama yang tertata dengan baik.

“Kota tua sebagai pusat awal peradaban Kota Padang, banyak cerita dalam mengiringi setiap langkah kemajuan Kota Padang, kedepan Kota Tua harus menjadi ikon dan menjadi heritage city yang diakui oleh UNESCO, In shaa Alah kawasan Kota Tua menjadi super prioritas destinasi pariwisata Kota Padang,” kata Fadly Amran kala menyusuri dengan langkah pagi nya di kawasan Kota Tua Padang waktu itu.

Adanya Muara Padang dan kini berkecambah tempat nongkrong kawula milenial kota dengan bentangan Jembatan Siti Nurbaya menghubungi dua daerah yaitu Seberang Palinggam serta mempermudah ke spot destinasi Pantai Air Manis Padang.

“Kota tua harus ditata apik sehingga terus menyala daya tarik nya dan tetap merawat infrastruktur di Kota itu demi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kota Tua,” katanya.

Kampung Pondok Nan Fenomenal

Tak jauh dari Kota Tua ada sebuah kawasan yang menjadi keyword geliat ekonomi Padang bahkan Sumatra Barat, yaitu Kampung Pondok.

Kampung Pondok fenomenal, dia menjadi daerah yang telah lulus terbaik dari persoalan SARA, bisa dikatakan Kampung Pondok adalah kawasan pluralisme tertua di Padang.

Sejak ada aktifitas kehidupan di kampung itu, tak ada tercatat dalam sejarah adanya konflik apalagi rusuh massal, padahal di Kampung Pondok ada tiga etnis yang mendiaminya.

Kampung Pondok dikenal dengan sebutan Cinkamal (China, Kaliang dan Melayu) ketiga etnis ini berbaur, bersinergi dan berkolaborasi tanpa disekat oleh perbedaan RAS.

“Kampung Pondok adalah kampung pluralisme tertua di Indonesia, sering disebut China Town nya Padang, walau tidak semua warga Kampung Pondok WNI keturunan Tionghoa, ada WNI keturunan India dan ada warga asli suku Melayu mendiami kawasan tersebut, satu yang bernilai di kampung itu, harmonis dalam keberagaman,” kata Fadly Amran.

Di Kampung Pondok ada banyak tempat ngopi pagi, ada Nanyio, Warkop Nipah, Hong da Refita serta banyak lainnya. “Hebatnya di warung kopi di sana, tiga etnis tersebut bisa duduk satu meja, mereka tak bicara hebatnya sendiri.”

“Namun mereka saling share tentang bisnis, tak jarang transaksi miliaran rupiah bahkan triliunan rupiah mungkin, tak salah kalau stagnan Kampung Pondok otomatis denyut ekonomi bisa melemah,” katanya.

Menurut Fadly Amran, keberagaman di Kampung Pondok ternyata punya potensi luar biasa. “Kampung Pondok ke depan harus bergeliat lagi, harus menjadi kontributor penting semakin majunya ekonomi Kota Padang,” tuturnya. (rdr-aidil)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version