Kurangi Risiko Bencana, Ini Langkah-langkah yang Disiapkan Pemko Padang

Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Padang, Andree Harmadi Algamar. (Foto: Dok. Prokopim)

Penjabat Wali Kota (Pj Wako) Padang, Andree Harmadi Algamar. (Foto: Dok. Prokopim)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota Padang, Sumatera Barat telah menyiapkan sejumlah langkah sebagai upaya untuk mengurangi risiko bencana di daerah itu, termasuk untuk gempa dan tsunami.

“Ada beberapa langkah yang sudah kita siapkan dan itu sudah berjalan dengan baik dengan harapan bisa mengurangi risiko saat terjadi bencana,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Padang, Andree Algamar di Padang, Kamis.

Ia mengatakan hal itu saat menjadi narasumber Webinar Konferensi Nasional Pengelolaan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (KNPRBBK) di Padang.

Andree menyebut langkah yang telah disiapkan itu diantaranya memperkuat kebijakan dan kelembagaan, pengkajian risiko bencana, kerjasama dengan stakeholder kebencanaan, dan penguatan sistem peringatan dini seperti pemasangan rambu-rambu pada jalur evakuasi.

“Kita juga telah memasang informasi tsunami “safe zone” yang bisa dipedomani masyarakat bila terjadi tsunami. Selain itu kita juga melakukan uji kelayakan bangunan shelter,” katanya.

Lebih lanjut Andree Algamar menjelaskan, dalam rangka kesiapsiagaan bencana Pemerintah Kota Padang telah menetapkan Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Tingkat Kota Padang setiap 30 September.

Selain itu juga telah ada Padang Command Center 112 yang tergabung dengan Pusdalops penanggulangan bencana, melakukan kolaborasi dan kerjasama dengan praktisi dan akademisi, serta melakukan kolaborasi dengan media massa untuk menyampaikan informasi kebencanaan secara luas kepada masyarakat.

“Kita juga telah membentuk Keluarga Tangguh Bencana, Sekolah Tangguh Bencana, Tsunami Fun Drill, Masjid Tangguh Bencana, serta Pasar Tangguh Bencana dan Kelurahan Tangguh Bencana. Kemudian melakukan kolaborasi dengan Kogami, BMKG dan Masyarakat Tsunami Ready Community,” katanya.

Ia menambahkan. dua kelurahan di Kota Padang yakni Kelurahan Purus dan Kelurahan Lolong Belanti mendapatkan pengakuan dari UNESCO-IOC sebagai kelurahan siaga tsunami atau Tsunami Ready Community (TRC). (rdr/ant)

Exit mobile version