Andree menjelaskan, 1 rumah 1 bak kompos dilakukan guna mengurangi timbulan sampah yang diangkut ke tempat pembuangan akhir (TPA).
Ia pun meminta setiap warga dapat menyediakan atau membuat bak kompos sederhana dan mengolah sampah rumah tangga menjadi kompos.
“Kami berharap gerakan 1 rumah 1 bak kompos ini menjadi life style (gaya hidup) masyarakat. Sehingga setiap masyarakat dapat memilah sampah organik dan anorganik yang dihasilkan dari sampah rumah tangga. Untuk sampah organik dapat dimasukkan ke dalam bak kompos, yang nantinya bisa digunakan sebagai pupuk tanaman,” katanya.
“Kami berharap upaya ini menjadikan Kota Padang sebagai kota yang bersih, asri dan lebih sehat. Selain itu menjadi solusi yang tepat dalam mengurangi timbulan sampah Kota Padang yang per harinya lebih dari 600 ton,” pungkasnya. (rdr)