Teknik Elektro Unand PKM di Ngalau Baribuik Padang, Warga Didorong Manfaatkan PLTMH untuk Kegiatan Produktif

"Misalnya ada satu warga yang mem-bypass CB (circuit breaker), itu bisa menyebabkan generator rusak dan terbakar. Kalau generator PLTMH sudah rusak, yang rugi kita semua"

Tim dosen Teknik Elektro Unand yang melakukan kegiatan PKM memberikan edukasi tentang listrik kepada warga di Ngalau Baribuik Padang. (IST)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dalam rangka mengimplementasikan tri dharma perguruan tinggi, tim dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas (Unand) Padang, melaksanakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Ngalau Baribuik, Padang, pada 31 Oktober 2021 lalu.

Lokasi tersebut dipilih sebagai tempat pelaksanaan kegiatan karena lokasinya yang cukup terpencil, bahkan hingga saat ini masyarakat setempat hanya mengandalkan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sebagai satu-satunya sumber listrik. PLTMH yang dibangun oleh Pemko Padang pada tahun 2012 tersebut memiliki kapasitas sebesar 10 kW dan melayani listrik untuk 24 rumah di sekitarnya.

Pengelola PLTMH sekaligus ketua RT setempat, Syafril, menyambut baik kedatangan tim dari Jurusan Teknik Elektro Universitas Andalas. “Kami mengucapkan terima kasih banyak atas kedatangan tim dosen Teknik Elektro Universitas Andalas. Kemudian kami juga berharap adanya kegiatan ini dapat memberikan edukasi terkait kelistrikan di rumah tangga juga pada PLTMH”, ujar Syafril.

Tim yang diketuai Prof. Refdinal Nazir Ph.D ini melakukan pengukuran kualitas daya listrik serta memberikan sosialisasi dan berdiskusi dengan warga untuk menjaga keberlanjutan (sustainability) dari PLTMH Ngalau Baribuik tersebut.

Andi Pawawoi, MT, mengawali diskusi dengan pemaparan mengenai pentingnya kebiasaan hemat energi. “Berdasarkan kalkulasi kami, kapasitas PLTMH saat ini sudah tidak memungkinkan lagi untuk melayani tambahan beban listrik pada jam puncak. Karena itu, pemakaian listrik kita perlu berhemat agar tidak membebani generator PLTMH,” urai Andi dalam pemaparannya.

Prof Refdinal Nazir Ph.D juga menjelaskan mengenai aspek keamanan dan keselamatan listrik. Guru Besar Teknik Elektro tersebut menekankan pentingnya kesadaran dari masyarakat dalam menjaga keberlanjutan PLTMH. “Misalnya ada satu warga yang mem-bypass CB (circuit breaker), itu bisa menyebabkan generator rusak dan terbakar. Kalau generator PLTMH sudah rusak, yang rugi kita semua,” jelas Prof. Refdinal.

Menyambung perihal keberlanjutan PLTMH, dosen muda teknik elektro Unand, Pinto Anugrah, M.Eng turut berbagi cerita mengenai kejadian PLTMH yang mangkrak di beberapa wilayah lain. Sebagian di antaranya diakibatkan oleh konflik sosial, masuknya listrik PLN, hingga gangguan sampah yang lalai dibersihkan dari saluran PLTMH.

Sebagai penutup, Melda Latif, MT, memotivasi warga agar memanfaatkan listrik PLTMH untuk kegiatan produktif, disamping kebutuhan konsumtif sehari-hari. Selanjutnya, diskusi bersama warga yang dipandu oleh Eka Fitrianto, MT berlangsung cukup hangat. Beberapa ide didapatkan oleh warga setelah mendengarkan pemaparan dari tim dosen Teknik Elektro Unand tersebut.

Diantaranya, muncul inisiatif warga untuk menggunakan listrik PLTMH sebagai penghangat telur ayam dan sebagai penggerak mesin pencacah rumput. Namun, untuk merealisasikan keinginan tersebut, memerlukan bantuan dari berbagai pihak, mengingat warga setempat yang mayoritas berprofesi sebagai peternak dan petani tidak memiliki kemampuan finansial untuk memiliki alat tersebut.

Kampus, menurut ketua tim pengabdian, dalam hal ini hanya bisa mengupayakan pembuatan alat melalui kegiatan penelitian. Sehingga, untuk merealisasikan alat tersebut butuh proses dan waktu yang tidak sedikit. Kegiatan pengabdian ini ditutup dengan penyerahan lampu hemat energi kepada masyarakat. (*)

Exit mobile version