Dari data identifikasi tersebut maka akan terlihat apa saja kerugian yang dialami sehingga bisa dicarikan solusi untuk pemulihan.
“Data sangat penting dalam penanganan dan penanggulangan bencana. Kesalahan data maka akan berdampak pada salah kebijakan. Untuk itu aspek data menjadi hal dasar dalam pemulihan pasca bencana,” kata Andree Harmadi Algamar.
Sementara itu, Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Padang, Hendri Zulviton mengatakan, peserta Bimtek Jitupasna ini berjumlah sebanyak 35 orang, yang terdiri dari pegawai OPD teknis sebanyak 16 orang, aparatur kecamatan 11 orang, dan dari BPBD sebanyak delapan orang.
“Bimtek ini kami gelar selama tiga hari, dari tanggal 10 hingga 12 Juni dengan menghadirkan narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPBD Sumbar, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BPBD) Kota Padang,” tuturnya. (rdr)