Alek Demokrasi: Braditi Moulevey Paparkan Program Unggulan untuk Padang

Sebagai Ibukota Sumbar, Kota Padang merupakan pintu masuk ekonomi, pariwisata dan sosial lainnya harus tumbuh.

Bakal Calon Wali Kota (Bacawako) Padang, Braditi Moulevey dalam program Alek Demokrasi. (Foto: Dok. YouTube Padang TV)

Bakal Calon Wali Kota (Bacawako) Padang, Braditi Moulevey dalam program Alek Demokrasi. (Foto: Dok. YouTube Padang TV)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bakal Calon Wali Kota (Bacawako) Padang, Braditi Moulevey memaparkan sejumlah program kerjanya dalam memimpin Ibukota Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) itu jika dipercaya oleh rakyat.

Terbaru, Braditi Moulevey tampil sebagai bakal calon perdana di program Alek Demokrasi yang disiarkan oleh stasiun televisi swasta, Padang TV yang dipandu oleh Oktafril Febriansyah pada Rabu (12/6/2024) malam.

Program Alek Demokrasi yang disiarkan Padang TV bekerjasama dengan Koalisi Masyarakat Sipil (KMS) mengangkat tema ‘Tantangan Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial Kota Padang’.

Dalam pemaparannya, Braditi Moulevey mengatakan, dirinya sudah mewakafkan diri untuk kembali ke Kota Padang untuk mengabdi di kampung halamannya tersebut.

Sebagai Ibukota Sumbar, Kota Padang merupakan pintu masuk ekonomi, pariwisata dan sosial lainnya harus tumbuh.

Pasca Covid-19, seperti stagnan, pertumbuhan ekonomi tidak tumbuh dengan baik, bagaimana komunikasi pimpinan daerah dengan masyarakat sepertinya ada hambatan. Dengan jaringan yang saya punya, khususnya Presiden Indonesia yang terpilih adalah Prabowo Subianto tentu memudahkan kita untuk berkomunikasi ataupun meminta bantuan agar Kota Padang ini menjadi lebih baik lagi,” kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Daerah (Waka DPD) Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) itu.

Braditi Moulevey mengatakan, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kurang dari Rp1 triliun, membuat Kota Padang membutuhkan bantuan sumber lain dari APBN, investasi luar atau pihak ketiga.

“Itu adalah opsi-opsi yang kita pilih. Tentunya kebijakan saya sebagai Wali Kota, in shaa Allah jika dipilih oleh partai, tentu kita membawa konsep bagaimana semua pihak, baik antara masyarakat, generasi muda, kelompok disabilitas, lansia itu semua mendapatkan kesempatan yang sama,” kata pria yang juga merupakan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Keluarga Minang (IKM) tersebut.

Dengan melibatkan semua pihak, katanya, bisa meningkatkan ekonomi dan program yang diusung bisa berjalan dengan baik.

“Saya dulu pernah jadi Ketua HIPMI Kota Padang dan saat ini sebagai pengurus di HIPMI Pusat, artinya apa? Kami sebagai pengusaha tentu melihat peluang, peluang investasi di Padang ini sangat banyak dan terbuka lebar,” katanya.

“Saya sudah beberapa kali berkomunikasi dengan teman pengusaha, mereka sebenarnya berminat berinvestasi di Kota Padang, namun leadership, kebijakan apa yang bisa kita berikan kepada mereka?,” sambungnya.

Braditi Moulevey juga menyoroti kondisi Pasar Raya saat sekarang yang semrawut, meskipun sebagai pusat perekonomian di Kota Padang.

“Kemudian, tempat lain yang bisa dimaksimalkan sebagai pendapatan daerah itu sangat semrawut, parkir, trotoar semrawut, membuat Kota Padang kurang seksi untuk para investor, ditambah kebijakan yang tidak maksimal, khususnya UMKM. Saya melihat pemerintah perlu memberikan intervensi untuk memberikan stimulus,” katanya.

Dalam sejarahnya, kata Moulevey, Kota Padang, merupakan pusat perdagangan negara lain melalui Muaro. Selain itu, Padang juga merupakan kota maritim.

“Selama ini kita lihat, cold storage itu tidak mencukupi di Kota Padang, sementara Padang ini Kota Maritim, kita punya Pelabuhan Teluk Bayur namun tidak bisa dimaksimalkan dengan baik, hasil perikanan bisa kita ekspor, ini suatu kerugian yang besar, padahal permintaan daging dan ikan itu sangat besar, terutama di wilayah pesisir barat Sumatera. Seandainya ada investor yang berminat, ini peluang besar bagi Kota Padang,” katanya.

Braditi Moulevey akan meminta kepada pemerintah pusat untuk menjadikan Teluk Bayur menjadi salah satu pelabuhan yang bisa mengekspor hasil bumi dan perikanan.

“Sehingga hasil bumi itu bisa langsung diekspor tanpa harus berputar atau transit melalui provinsi lain,” kata Moulevey.

Untuk menyiapkan itu semua, katanya, tentu pemimpin Kota Padang harus memiliki jaringan, menyiapkan infrastruktur, kebijakan dan memberikan kesempatan kepada UMKM, generasi muda, serta pengusaha.

“Masyarakat Kota Padang ini pada umumnya berjiwa pedagang, jarang yang bermental, mohon maaf buruh, tapi memang yang ini kita berikan stimulus, jadi bagaimana pedagang pemula ini mendapat ruang. Apalagi ada program Pak Prabowo kredit khusus pengusaha startup, sehingga itu bisa menjadi bagian untuk meningkatkan ekonomi,” tutur Fungsionaris Badan Pimpinan Pusat (BPP) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) tersebut. (rdr)

Exit mobile version