“Yang lain tidak ada (membuat beritanya), maksudnya apa? Anda mau membuat beritanya biar tambah ramai yah? Jangan seperti berita tentang Kasat Reskrim (Polres) Pessel,” katanya.
Titik Terang
Teka-teki penyebab kematian Afif Maulana (13) yang ditemukan mengambang di sungai Batang Kuranji, tepatnya di jembatan samping Uje BP Cafe, Jalan Bypass KM 9, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang Padang, pada Minggu (9/6/2024) mulai menemukan titik terang.
Kasus tersebut kembali mencuat ke permukaan setelah rekan korban bernama Adit menceritakan kejadian yang menimpanya dan korban Afif sebelum peristiwa nahas itu terjadi.
Lewat video yang diposting akun TikTok @riki.lesmana6, Adit menjelaskan, kejadian itu bermula ketika pada Sabtu (8/6/2024) malam, petugas kepolisian menghalau sejumlah remaja yang hendak tawuran. Saat itu Adit dan korban yang mengendarai motor juga termasuk dalam rombongan yang dikejar.
Saat pengejaran itu, Adit mengaku mendapat perlakuan tidak mengenakkan dari petugas. Motor yang dikendarainya bersama Afif seketika ditendang, hingga membuatnya berdua terjatuh.
“(Polisi) tidak ada nyuruh berhenti, langsung (motor, red) ditendang saja,” terang Adit dinukil Radarsumbar.com, Minggu (16/6/2024) siang.
Usai jatuh, Adit mengaku, langsung bangun untuk mencari handphone (HP) miliknya yang ikut terjatuh. AF yang jatuh tak jauh darinya juga ikut bangkit. Saat itu terjadi percakapan antara Adit dan Afif.
Afif sempat mengutarakan kepada Adit untuk melompat dari atas jembatan ke bawah sungai Batang Kuranji. Namun rencana AF mendapat penolakan dari Adit.
Jarak kami hanya sekitar 2,5 meter. Waktu itu Afif sempat bertanya, melompat kita Bang Dit. Saya jawab, tidak. Abang mau menyerahkan diri. Abang mau cari HP dulu,” kata Adit menirukan percakapan mereka berdua.
Usai percakapan itu, Adit langsung diamankan petugas. Ia bersama sejumlah remaja lainnya yang ikut diamankan dibawa ke Mapolsek Kuranji. Sejak saat itu Adit mengaku tidak lagi melihat Afif.
Dugaan tindakan kekerasan yang dialami Adit berlanjut hingga di Mapolsek Kuranji. Di kantor tersebut, Adit mengaku disetrum hingga ditendang.
“Tiba di Polsek Kuranji, kami langsung disetrum. Juga ditendang dengan sepatunya. Kalau menangis, malah dipukul,” beber Adit.
Bahkan kata Adit, ada yang disuruh berguling-guling. “Ada yang disuruh guling-guling,” ujarnya.
Adit melanjutkan, kemudian pada Minggu (9/6/2024), Adit bersama remaja lainnya dikumpulkan. Kembali, pada Minggu tersebut, Adit juga tak melihat Afif. Adit mengaku dirinya sempat mendapatkan ancaman.
“Siapa yang coba mengadu, dan saya diproses, kalian bakal dimasukkan ke sel,” kata Adit menirukan ucapan petugas.
Adit mengaku, tak satu pun barang bukti senjata tajam yang diamankan petugas saat itu.
“Ndak ada BB (barang bukti) dapat malam itu. (Saya, red) ndak ada bawa sajam,” jawab Adit ketika ditanya terkait senjata tajam.
Adit menduga, Afif melompat ke bawah sungai karena dirinya tidak lagi melihat Afif sejak jatuh dari atas motor.
Adit juga menduga, keputusan Afif melompat ke bawah sungai juga disebabkan ketakutannya kepada orangtuanya jika ia ketahuan ditangkap polisi.
“Dia (Afif) takut dimarahi orangtuanya kalau ketahuan ditangkap,” ujar Adit yang mengalami sejumlah luka di tubuh akibat kejadian tersebut.
Diberitakan sebelumnya, masyarakat di kawasan Bypass Kota Padang digegerkan dengan penemuan jasad seorang anak-anak tanpa identitas dengan kondisi mengapung.
Korban dengan jenis kelamin laki-laki tersebut ditemukan mengapung di permukaan Sungai Kuranji atau tepatnya di bawah bawah jembatan samping Uje BP Cafe, Jalan Bypass KM 9, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang Padang.
Penemuan mayat tersebut dilaporkan pada Minggu (9/6/2024) siang pukul 11.55 WIB. “Identitas korban belum diketahui,” kata Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kuranji, Kompol Nasirwan via keterangan tertulis jauh sebelum identitas korban terungkap dan kasus tersebut menjadi buncah. (rdr)