Sementara itu terkait Festival Multietnis 2024 yang digelar Dinas Pariwisata Sumbar di Museum Adityawarman, Padang, Yosefriawan menilai festival tersebut menunjukkan nilai-nilai toleransi yang tumbuh dan terpelihara.
“Semoga ajang ini semakin meningkatkan toleransi dan kerukunan beragam etnis di Kota Padang,” katanya.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Luhur Budianda menyebutkan promosi berupa Festival Multietnis itu dinilai tepat untuk menggaet wisatawan. Keberagaman etnis dan budaya yang dimiliki cenderung menjadi daya tarik orang berkunjung ke sebuah daerah, disamping mencicipi destinasi wisata.
“Dalam Festival Multi Etnis tersebut kita menampilkan kesenian Minang seperti Tari Piring. Lalu tarian tradisional Mentawai, kesenian Jawa berupa seni musik Campur Sari dan kesenian Sunda dengan atraksi Sisingaannya,” sebut Luhur Budianda.
Selain itu, sambung dia, juga ikut ditampilkan tarian klasik India, Kesenian Batak Toba berupa tarian Si Gale-gale, Tari Zapin Melayu dari etnis Melayu, serta kesenian Gambang Tionghoa oleh etnis Tionghoa. (rdr/ant)