Terdapat dua versi penyebab kematian korban, yakni lompat bunuh diri jika berdasarkan keterangan polisi serta diduga dianiaya oleh oknum aparat menurut penjelasan pihak pengacara dari keluarga korban. Kasus ini masih terus bergulir hingga saat ini.
Kedua, penemuan mayat seorang nelayan Faisal (37) pada Rabu (12/6/2024) pagi. Warga Purus II, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang yang berprofesi sebagai nelayan itu ditemukan tak bernyawa di kawasan Banjir Kanal Purus sekitar pukul 05.25 WIB.
“Kejadian itu diketahui dan terungkap dari saksi yang pulang melaksanakan ibadah salat subuh,” kata Kepala Seksi (Kasi) Hubungan Masyarakat (Humas) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Padang, Iptu Yanti Delfina via keterangan tertulis.
Saksi bernama Almasriadi (52) dan Armias (62), kata Yanti, diberitahukan oleh salah satu jamaah masjid bahwa ada seorang laki laki yang tergeletak di bawah pohon tak jauh dari banjir kanal.
“Setelah saksi sampai di lokasi, dilihat kondisi korban yang menggunakan baju kaos oblong warna hitam dan celana pendek warna biru kombinasi putih sudah tidak bernyawa dengan mulut mengeluarkan liur,” katanya.
Selanjutnya, penemuan mayat seorang perempuan tanpa identitas pada Jumat (21/6/2024) sore sekitar pukul 16.00 WIB di bawah kolong jembatan Masjid Baiturrahmah Air Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.
Penemuan mayat tersebut berawal dari seorang saksi bernama Ardi (65) secara tidak sengaja melihat seorang wanita tanpa identitas itu tersangkut di bawah Masjid Baiturrahmah.
“Saksi itu kemudian melaporkan apa yang ia lihat ke tenaga pengamanan Masjid Baiturrahmah dan warga sekitar. Petugas yang mendapatkan informasi tersebut kemudian melakukan proses evakuasi dan identifikasi terhadap jasad perempuan itu” kata Kapolsek Koto Tangah, Kompol Afrino.
Dari hasil identifikasi, jasad perempuan tersebut memiliki ciri-ciri berambut pendek, memakai celana panjang jeans biru dan baju kaos berwarna hitam serta sweater berwarna hijau loreng.
Jasad dari perempuan tanpa identitas tersebut sudah dievakuasi oleh petugas gabungan dari unsur Polri dan Basarnas dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) ke RS Bhayangkara Polda Sumbar.
“Jasad tersebut kami bawa ke RS Bhayangkara Polda Sumbar dan menginformasikan ke media sosial serta media massa agar keluarga korban mengetahuinya,” tuturnya. (rdr)