PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan anggotanya, Afif Maulana disebut sebagai salah satu dari puluhan orang yang rencananya akan melakukan tawuran pada Minggu (9/6/2024) dini hari sebelum Afif Maulana ditemukan meninggal dunia di bawah jembatan Kuranji, Padang.
“Saya berhasil membuka HP-nya Afif Maulana, bahwa tanggal 8 Juni 2024, telah terjadi percakapan antara Afif dengan Aditya. Ini asli dari HP-nya Afif Maulana.”
“Di chatingan itu pukul 20.30 WIB, ada percakapan menanyakan soal jadwal tawurannya. Dijawab Aditya silakan datang ke rumah,” tutur Kapolda yang juga memperlihatkan gambar Afif menenteng senjata tajam di acara Catatan Demokrasi TV One, Selasa (2/7/2024) malam.
Di acara bertajuk “Kasus Afif ke Mana Ujungnya? itu Kapolda menegaskan, malam itu akan ada tawuran yang melibatkan tiga geng, yakni Geng Cengkeh Raya, Gaung All Star, dan Bandar Buat Misteri. Afif disebut-sebut ikut dalam Geng Cengkeh Raya dan Gaung All Star yang rencananya akan menyerang Geng Bandar Buat Misteri.
“Ini di antaranya nama-nama yang tertera di dalamnya sudah kami deteksi, di antaranya terlibat di dalam pertempuran itu,” terang Suharyono.
Dari percakapan WA Afif dan Aditya tersebut, Kapolda juga menjelaskan, setelah tiba di rumah Aditya, Afif sempat makan mie instan dulu, sambil menunggu waktu yang disepakati untuk tawuran. Barulah pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, mereka berangkat menuju titik pertama yaitu di Geng Cengkeh Raya. Mereka lalu kumpul dengan 15 motor. Setelah itu rombongan ini bergeser ke kelompok berikutnya dan bertemu dengan 10 motor lagi.
“Akhirnya berkumpul 25 motor yang anggotanya berjumlah sekitar 50 orang. Mereka kemudian bergerak menuju kelompok yang akan diserang itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) pukul 03.00 WIB,” sebut Kapolda.