Lalu lanjut Kapolda, menjelaskan, tepat pukul 03.40 WIB, rombongan ini dihalau oleh puluhan anggota polisi yang memang malam itu disiagakan untuk mengantisipasi aksi tawuran. Diakui Kapolda saat itu terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas dengan pelaku tawuran.
“Ada 37 polisi berkumpul di situ. Mereka mengejar calon pelaku tawuran ini yang jumlahnya 50 orang menggunakan senjata tajam. Begitu sampai di jembatan Kuranji, ada dua motor di depan anggota polisi yang kemudian dikejar yang akhirnya ada anggota kami yang menendang dua motor yang ditumpangi Aditya yang memboncengkan Afif,” tuturnya.
Saat terjatuh, Kapolda menyebut, terjadi percakapan antara Aditya dengan Afif. Waktu itu Afif menyampaikan keinginannya untuk melompat meski sempat mendapat larangan dari Aditya.
“Pada saat itulah hitungan detik, Afif jarak 3 meter mengajak Aditya, dengan kata-kata Bang melompat saja kita. Tapi jawaban Aditya adalah jangan melompat, kita serahkan saja diri ke polisi. Saudara Aditya ini sudah kami periksa, sudah kami BAP,” terangnya.
Setelah itu, kata Kapolda Aditya melanjutkan untuk mencari HP-nya yang hilang usai terjatuh dari motor. Saat itu Aditya ditangkap oleh anggota polisi.
“Saat ditangkap oleh polisi itu, Aditya sempat menyampaikan informasi kepada anggota polisi yang menangkapnya, itu Pak ada teman saya yang melompat. Tapi polisi itu tidak menghiraukan. Aditya lalu diamankan ke polsek Kuranji,” tuturnya.
Malam itu kata Kapolda, ada 20 motor dan 18 pelaku tawuran yang ikut dibawa ke Polsek Kuranji. “Saat dibawa ke polsek, ada 20 motor dan ada 18 calon pelaku tawuran yang diamankan. Tidak ada satu pun yang namanya Afif Maulana,” tuturnya. (rdr)