Beberkan Isi Chat WA, Kapolda Sumbar Sebut Afif Maulana Terlibat Tawuran

Saya berhasil membuka HP-nya Afif Maulana, bahwa tanggal 8 Juni 2024, telah terjadi percakapan antara Afif dengan Aditya. Ini asli dari HP-nya Afif Maulana.

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono. (Foto: Dok. Radarsumbar.com/Muhammad Aidil)

Kapolda Sumbar, Irjen Suharyono. (Foto: Dok. Radarsumbar.com/Muhammad Aidil)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan berdasarkan bukti-bukti yang dikumpulkan anggotanya, Afif Maulana disebut sebagai salah satu dari puluhan orang yang rencananya akan melakukan tawuran pada Minggu (9/6/2024) dini hari sebelum Afif Maulana ditemukan meninggal dunia di bawah jembatan Kuranji, Padang.

“Saya berhasil membuka HP-nya Afif Maulana, bahwa tanggal 8 Juni 2024, telah terjadi percakapan antara Afif dengan Aditya. Ini asli dari HP-nya Afif Maulana.”

“Di chatingan itu pukul 20.30 WIB, ada percakapan menanyakan soal jadwal tawurannya. Dijawab Aditya silakan datang ke rumah,” tutur Kapolda yang juga memperlihatkan gambar Afif menenteng senjata tajam di acara Catatan Demokrasi TV One, Selasa (2/7/2024) malam.

Di acara bertajuk “Kasus Afif ke Mana Ujungnya? itu Kapolda menegaskan, malam itu akan ada tawuran yang melibatkan tiga geng, yakni Geng Cengkeh Raya, Gaung All Star, dan Bandar Buat Misteri. Afif disebut-sebut ikut dalam Geng Cengkeh Raya dan Gaung All Star yang rencananya akan menyerang Geng Bandar Buat Misteri.

“Ini di antaranya nama-nama yang tertera di dalamnya sudah kami deteksi, di antaranya terlibat di dalam pertempuran itu,” terang Suharyono.

Dari percakapan WA Afif dan Aditya tersebut, Kapolda juga menjelaskan, setelah tiba di rumah Aditya, Afif sempat makan mie instan dulu, sambil menunggu waktu yang disepakati untuk tawuran. Barulah pada Minggu (9/6/2024) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, mereka berangkat menuju titik pertama yaitu di Geng Cengkeh Raya. Mereka lalu kumpul dengan 15 motor. Setelah itu rombongan ini bergeser ke kelompok berikutnya dan bertemu dengan 10 motor lagi.

“Akhirnya berkumpul 25 motor yang anggotanya berjumlah sekitar 50 orang. Mereka kemudian bergerak menuju kelompok yang akan diserang itu terjadi pada Minggu (9/6/2024) pukul 03.00 WIB,” sebut Kapolda.

Lalu lanjut Kapolda, menjelaskan, tepat pukul 03.40 WIB, rombongan ini dihalau oleh puluhan anggota polisi yang memang malam itu disiagakan untuk mengantisipasi aksi tawuran. Diakui Kapolda saat itu terjadi aksi kejar-kejaran antara petugas dengan pelaku tawuran.

“Ada 37 polisi berkumpul di situ. Mereka mengejar calon pelaku tawuran ini yang jumlahnya 50 orang menggunakan senjata tajam. Begitu sampai di jembatan Kuranji, ada dua motor di depan anggota polisi yang kemudian dikejar yang akhirnya ada anggota kami yang menendang dua motor yang ditumpangi Aditya yang memboncengkan Afif,” tuturnya.

Saat terjatuh, Kapolda menyebut, terjadi percakapan antara Aditya dengan Afif. Waktu itu Afif menyampaikan keinginannya untuk melompat meski sempat mendapat larangan dari Aditya.

“Pada saat itulah hitungan detik, Afif jarak 3 meter mengajak Aditya, dengan kata-kata Bang melompat saja kita. Tapi jawaban Aditya adalah jangan melompat, kita serahkan saja diri ke polisi. Saudara Aditya ini sudah kami periksa, sudah kami BAP,” terangnya.

Setelah itu, kata Kapolda Aditya melanjutkan untuk mencari HP-nya yang hilang usai terjatuh dari motor. Saat itu Aditya ditangkap oleh anggota polisi.

“Saat ditangkap oleh polisi itu, Aditya sempat menyampaikan informasi kepada anggota polisi yang menangkapnya, itu Pak ada teman saya yang melompat. Tapi polisi itu tidak menghiraukan. Aditya lalu diamankan ke polsek Kuranji,” tuturnya.

Malam itu kata Kapolda, ada 20 motor dan 18 pelaku tawuran yang ikut dibawa ke Polsek Kuranji. “Saat dibawa ke polsek, ada 20 motor dan ada 18 calon pelaku tawuran yang diamankan. Tidak ada satu pun yang namanya Afif Maulana,” tuturnya. (rdr)

Exit mobile version