Habibul mengakui untuk mendapatkan lahan yang pas guna membangun SMP juga terbilang sulit. “Alokasi pembelian tanah pada 2020 masih ada sampai saat ini anggarannya, lokasi lahan sudah ada yang punya sudah mau menjual ternyata terikat oleh tata ruang sehingga batal,” ujarnya.
Sementara di Kecamatan Kuranji masyarakat juga menyampaikan aspirasi agar dibangun SMP baru dan sudah diproyeksikan juga dibangun SMP negeri. Termasuk di Kecamatan Koto Tangah tepatnya di Tunggul Hitam yang pada tahun ini sudah pematangan lahan dan 2022 akan segera dibangun.
Sebaliknya, lanjut dia di Kecamatan Bungus Teluk Kabung saat ini terjadi kekurangan murid karena sedikitnya keluarga baru yang mau pindah ke sana.
Ia menyampaikan pada kurun 2019-2024 Pemkot Padang menargetkan pembangunan 500 ruang kelas baru namun pada 2020 awalnya sudah dianggarkan kemudian direfokusing sebagai dampak dari pandemi COVID-19. “Saat ini baru 38 ruang kelas baru yang sudah terbangun sejak 2019 dan sisanya akan dikejar hingga 2024,” kata dia. (ant)