PADANG, RADARSUMBAR.COM – Bilqis Maulida Aliffa (9) kini hanya bisa beraktivitas dari atas kursi roda. Karena penyakit tuberkulosis (TBC) tulang, sebagian badan bocah kelas 3 SD itu sulit untuk digerakkan.
“Bilqis terlahir normal seperti anak pada umumnya. Bisa berjalan dan beraktivitas dan juga bersekolah seperti anak kebanyakan,” ujar Desmawati (32), ibunda Bilqis kepada tim Andre Rosiade yang datang membawa bantuan langsung tunai (BLT) dan sembako ke rumahnya di Jalan M Hatta Nomor 27, RT 001 RW 003, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumbar, Kamis (17/10/2024) menjelang siang.
Kepada tim Andre Rosiade yang terdiri dari Wakil Ketua DPD Gerindra Sumbar Nurhaida, Zulkifli (wakil sekretaris), serta Rina Shintya Ningsih dan Felda Yurnawati (wakil bendahara), Desmawati berkisah, nasib pilu yang dialami anaknya itu bermula pada 2022 lalu.
Awalnya, kepala sang anak hanya terbentur kayu, lalu menimbulkan bengkak. Namun, lama kelamaan bengkak di kepala itu membesar dan cukup mengganggu aktivitas Bilqis yang saat itu masih kelas 1 SD.
Karena khawatir, diperiksakanlah kondisi anaknya itu ke dokter. Alangkah kagetnya Desmawati, dari hasil pemeriksaan dokter diketahui bengkak di kepala sang anak malah sebuah tumor.
“Awalnya cuma terbentur pintu, habis itu kepalanya bengkak. Lalu pada Agustus 2022 dibawa ke SPH. Usai dilakukan CT scan, dokter mendiagnosa kena tumor. Kemudian Bilqis dirujuk ke M Djamil untuk mendapatkan penanganan,” tutur Desmawati yang hanya ibu rumah tangga (IRT).
Tak berapa lama, sekitar bulan September 2022, benjolannya yang masih membesar pecah. Sejak saat itu, Bilqis mulai merasakan sesuatu yang tidak beres di tulang belakangnya. “Tulang belakangnya terasa sakit, Bilqis tidak bisa duduk dan tidak bisa berjalan,” tuturnya.
Sebulan kemudian, Bilqis kemudian dibawa lagi ke RSUP M Djamil untuk mendapatkan penanganan medis. “Pada 13 Desember 2022 Bilqis dilarikan ke M Djamil. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan sampel, dan diketahui jika Bilqis menderita TBC tulang,” tuturnya.
Dugaan penyakit yang diderita Bilqis semakin diperkuat setelah pihak puskesmas melakukan pemeriksaan dahak Bilqis dan keluarga. Dari hasil pemeriksaan tersebut, Bilqis hasilnya positif. “Bilqis saja yang hasil dahaknya positif TBC, sedangkan keluarga yang lain negatif. Saya juga bingung, soalnya di keluarga kami tidak punya riwayat TBC,” terangnya.
Selain mendapatkan obat, terhadap Bilqis juga dilakukan tindakan operasi. “Puskesmas sudah memberi obat TB selama setahun, Bilqis juga sudah dilakukan operasi tulang belakang,” tuturnya.
Sejak dilakukan operasi, kata Desmawati, kondisi Bilqis sudah boleh dikatakan ada perubahan. Kini Bilqis sudah bisa menggerakkan sebagian anggota tubuhnya. “Bagian pinggang ke atas kini sudah bisa digerakkan. Sedangkan dari pinggang sampai ke bawah masih belum, tapi responsnya sudah ada walapun masih sedikit,” tuturnya.