PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sebanyak 69 pekerja dan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di bidang kuliner dan tata boga mengikuti pelatihan dan uji kompetensi Food Handler atau Penjamah Pangan di Kota Padang, Sumatera Barat pada Selasa.
“Ini adalah pelatihan dan sertifikasi bagi penjamah pangan atau pelaksana dalam proses memasak makanan,sekaligus upaya mendukung program makan bergizi gratis presiden Prabowo,” kata dosen dari Universitas Pertahanan (Unhan), Zikirman di Padang.
Ia menjelaskan untuk mendukung program makan siang bergizi gratis tersebut, Unhan bergerak melakukan pelatihan ke daerah, agar Kepala Unit (Kanit) yang diterjunkan untuk proram tersebut, dapat terbantu dengan adanya sertifikasi bagi penjamah pangan.
“Penjamah pangan harus mengerti tentang kebersihan makanan, dan kontaminasi bakteri, agar makanan tidak tercemar oleh bakteri yang ada di bahan makanan, ataupun yang berada di udara” sebutnya.
Ia menambahkan penjamah pangan yang telah memiliki sertifikasi, akan diserahkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN), yang akan melakukan dan menyiapkan program makanan bergizi tersebut.
“Peserta yang ikut pelatihan dan ujian kompetensi Food Handler akan mendapatkan sertifikasi dari Lembaga Sertifikasi Jasa Boga Nusantara, sehingga selain sudah terlatih mereka juga bisa jadi pembicara karena telah memiliki kompetensi di bidang Food Handler,” jelasnya.
Pelatihan dan sertifikasi bagi penjamah pangan ini lanjutnya sebagai upaya mendukung program makan bergizi gratis, dengan menyiapkan tenaga kerja di lapangan.
“Kanit yang diterjunkan untuk program makan siang bergizi, akan menyeleksi tenaga kerja yang akan dipakai, untuk membantu di wilayah penugasannya,” katanya.
Sementara itu Ketua Himpunan Pengusaha Rendang Minangkabau (Hipermi) Kota Padang, Harti Ningsih mengatakan pelatihan dan uji kompetensi Food Handler, yang digelar selama dua hari tersebut, diinisiasi anggota Hipermi yang merupakan pemilik Golden Catering dan dilakukan secara mandiri oleh peserta.
“UMKM di Sumbar wajib memiliki sertifikasi bagi penjamah pangan, agar dapat mendaftar dalam e-katalog untuk bisa mengikuti pengadaan barang dan jasa di pemda,” sebutnya.
Ia menambahkan jika pengusaha, dan pelaku usaha kuliner dan tata boga di Sumbar tidak berinisiatif melakukan pelatihan dan sertifikasi penjamah pangan, maka mereka bisa kehilangan kesempatan, untuk ikut dalam mengisi program makan bergizi gratis pemerintah tersebut.
“Jangan sampai kita menjadi penonton di daerah kita sendiri, dan sertifikasi Food Handler adalah salah satu upaya agar UMKM naik kelas,” katanya. (rdr/ant)