PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemko) Padang menargetkan pembentukan satu Kampung Pancasila di setiap kecamatan sebagai upaya memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Asisten I Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Padang, Edy Hasymi, saat menerima kunjungan tim penilai pusat dalam rangka penilaian Kampung Pancasila di Kelurahan Rawang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang pada Senin (18/11/2024).
Menurut Edy, keberadaan Kampung Pancasila di Kelurahan Rawang yang digagas oleh Babinsa Rawang, Serma Iwan AP, telah berhasil menggerakkan berbagai potensi masyarakat di wilayah tersebut.
“Di sini kita melihat terjalinnya sinergi yang baik, baik antar masyarakat maupun antara masyarakat dan pemerintah,” ujar pamong senior di Pemko Padang ini.
Edy menekankan bahwa yang paling penting dari keberadaan Kampung Pancasila adalah penerapan nilai-nilai Pancasila di tengah masyarakat.
Hal ini bertujuan menciptakan suasana yang kondusif, sekaligus berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat.
“Dalam kemajemukan masyarakat, Kampung Pancasila berperan sebagai wadah pemersatu. Setiap orang bisa mengambil peran dan turut merasakan manfaat dari pembangunan,” tambahnya.
Edy juga mengungkapkan kebanggaannya atas prestasi Kampung Pancasila Kelurahan Rawang, yang terpilih mewakili Kodam I Bukit Barisan dalam penilaian Kampung Pancasila tingkat nasional.
Tim penilai pusat, Letkol Inf Robi Firdaus, menjelaskan bahwa ada empat kategori yang dinilai dalam lomba Kampung Pancasila, yaitu Ketahanan Pangan, UMKM, Warna Kampung, dan Karang Taruna.
Babinsa Rawang, Serma Iwan AP, menjelaskan bahwa di Kampung Pancasila telah dilakukan berbagai program intervensi, seperti pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUBe) yang bergerak di bidang pertanian dan peternakan.
Selain itu, terdapat pembinaan generasi muda melalui Program Desa Bersinar (Bersih dari Narkoba), serta program penurunan angka stunting yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan.
“Tahun ini, angka stunting di wilayah Rawang berhasil turun dari 28 kasus menjadi 14 kasus,” ungkap Iwan. (rdr/infopublik)