PADANG, RADARSUMBAR.COM – Belum ada laporan terkait merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kota Padang.
Meski demikian, Pemerintah Kota (Pemko) Padang tetap mengambil langkah preventif dengan melakukan vaksinasi terhadap sapi-sapi sehat.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Yoice Yuliani, mengungkapkan bahwa sebanyak 1.000 dosis vaksin PMK telah disiapkan untuk periode Januari – Februari 2025.
Vaksinasi ini akan dilakukan mulai Kamis, 30 Januari 2025 di beberapa titik peternakan yang ada di Kota Padang. Dalam pelaksanaan vaksinasi ini, Dinas Pertanian lebih memprioritaskan sapi betina.
Alasannya, sapi betina memiliki peran penting dalam proses pengembangbiakan ternak, sementara sapi jantan lebih banyak dimanfaatkan untuk hewan kurban.
“Vaksinasi ini kami fokuskan terlebih dahulu untuk sapi betina agar kesehatan dan produksi ternak tetap terjaga,” ujar Yoice Yuliani dalam keterangannya, Selasa (28/1/2025).
Selain itu, setelah periode vaksinasi Januari – Februari 2025 selesai, stok vaksin PMK akan kembali ditambah guna memastikan cakupan perlindungan yang lebih luas.
Meskipun hingga saat ini belum ada laporan kasus PMK di Kota Padang, Pemkot tetap mengimbau warga untuk segera melaporkan ternak yang terjangkit PMK ke Dinas Pertanian Kota Padang. Langkah ini penting untuk mencegah penyebaran virus ke hewan lainnya.
“Bagi masyarakat yang menemukan gejala PMK pada ternaknya, segera laporkan agar kami bisa memberikan penanganan yang tepat sebelum virus menyebar lebih luas,” tambah Yoice.
Untuk mencegah penyebaran PMK, Dinas Pertanian Kota Padang juga memberikan beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan oleh peternak, antara lain:
- Membersihkan kandang secara rutin untuk menjaga kebersihan lingkungan ternak.
- Menyemprotkan disinfektan di sekitar kandang guna membunuh virus dan bakteri penyebab penyakit.
- Mengawasi peredaran hewan ternak dari luar kota yang akan diperjualbelikan di Kota Padang.
Pemkot Padang juga terus meningkatkan pengawasan terhadap ternak yang masuk dari daerah lain guna memastikan tidak ada hewan yang membawa virus PMK ke wilayah ini.
Yoice Yuliani menambahkan bahwa PMK tidak menular ke manusia, sehingga konsumsi daging sapi dan susu tetap aman. Selain itu, tingkat kematian akibat PMK tergolong sangat rendah, hanya sekitar 1 persen.
“Yang terpenting adalah deteksi dini dan penanganan cepat. Dengan vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan ternak, penyebaran PMK bisa dikendalikan,” jelasnya.
Dengan langkah-langkah strategis yang telah disiapkan, Pemko Padang optimistis dapat menjaga wilayahnya tetap bebas dari wabah PMK dan melindungi peternak dari potensi kerugian akibat penyakit ini. (rdr/infopublik)
Komentar