Tahun ini, Pesantren Ramadan memasuki edisi ke-21, dengan melibatkan sekitar 87 ribu siswa dari tingkat SD hingga SMA, serta tersebar di 1.100 tempat ibadah.
Menurut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Pemko Padang, Jasman, kegiatan ini bukan hanya untuk siswa Muslim, tapi juga diikuti oleh siswa non-Muslim di rumah ibadah masing-masing.
“Program ini sudah berlangsung selama 20 tahun dan tetap menjadi program unggulan dalam membangun karakter generasi muda,” kata Jasman, melalui keterangan pers yang diterima pada Kamis (30/1/2025).
Pesantren Ramadan tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena memindahkan aktivitas pembelajaran dari sekolah ke rumah ibadah.
“Jika sebelumnya kegiatan lebih banyak dikelola oleh panitia masjid dan remaja masjid, kini peran guru sekolah lebih aktif dalam menyiapkan materi pembelajaran,” jelas Jasman.
Beberapa perubahan signifikan dalam pelaksanaan tahun ini antara lain pertama, guru sekolah menjadi pengajar utama, bukan hanya sebagai pengawas.
Kedua, materi lebih fokus pada pembinaan karakter, termasuk pencegahan tawuran dan balapan liar. Ketiga evaluasi dilakukan setelah pelaksanaan, untuk melihat dampak program terhadap perubahan perilaku siswa.
“Semua pihak dilibatkan, mulai dari kepala sekolah, guru, tokoh masyarakat, hingga aparatur RT dan RW, agar program ini lebih efektif,” tambahnya.
Selain sebagai ajang pembelajaran agama, Pesantren Ramadan juga menjadi strategi Pemkot Padang dalam mencegah kenakalan remaja.
“Tahun ini, materi pembelajaran lebih menekankan pada pencegahan tawuran, balapan liar, serta pemberantasan penyakit masyarakat,” terang Jasman.
Para siswa yang mengikuti program ini berasal dari:
- Kelas 4-6 SD
- Siswa SMP
- Siswa SMA
Harapannya, setelah mengikuti Pesantren Ramadan, para siswa akan lebih disiplin, rajin salat berjemaah, dan aktif memakmurkan masjid.
“Kami berharap setelah program ini, kasus kenakalan remaja berkurang, bahkan hilang di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Sebelum dimulai, Pemko Padang terlebih dahulu memberikan Training of Trainer (ToT) kepada para guru dan pengelola masjid.
“Pelatihan ini bertujuan agar para guru benar-benar siap menjadi pengajar utama di Pesantren Ramadan,” kata Jasman. (rdr/infopublik)
Komentar