PADANG, RADARSUMBAR.COM — Cuaca buruk menyebabkan sebuah perahu nelayan mengalami mati mesin dan terombang-ambing di perairan Pulau Air, Kota Padang, Sumatera Barat, pada Sabtu (10/5).
Sebanyak tujuh orang yang berada di atas perahu tersebut belum ditemukan hingga malam hari. Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kelas A Padang telah mengerahkan tim untuk melakukan operasi penyelamatan.
Laporan pertama diterima dari anggota Polresta Padang, Joni, pada pukul 18.50 WIB. Perahu nelayan dilaporkan mengalami gangguan mesin di koordinat 0°52’39.53″ LS dan 100°12’50.67″ BT.
Atau berada sekitar 7,98 nautical mile dari Kantor SAR Padang ke arah barat daya dengan estimasi waktu tempuh sekitar satu jam perjalanan laut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, ketujuh nelayan berangkat memancing sejak pukul 05.00 WIB. Sekitar pukul 17.00 WIB, perahu mengalami mati mesin akibat cuaca buruk.
Ditambah lagi dengan angin kencang dan gelombang tinggi, sehingga mereka terombang-ambing di laut dan tidak dapat kembali ke darat.
Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan bahwa tim telah diterjunkan untuk melakukan pencarian.
“Tim rescue kami berangkat ke lokasi pada pukul 19.05 WIB dengan enam personel. Operasi ini merupakan respons awal terhadap informasi adanya kecelakaan kapal akibat cuaca buruk,” ujarnya.
Dalam operasi ini, SAR Padang mengerahkan Rescue Car Double Cabin, Rigid Inflatable Boat (RIB) 02, peralatan SAR air, perlengkapan medis, alat komunikasi, serta sejumlah peralatan pendukung lainnya.
Hingga saat ini, pencarian masih berlangsung dan belum ada informasi pasti mengenai kondisi para korban. Perkembangan lebih lanjut akan disampaikan segera. (rdr)

















