“Ke depan, kita akan tindak lanjuti program ini melalui kerja sama Pemko Padang dengan Kementerian Ketenagakerjaan lewat Balai Latihan Kerja (BLK), serta menggandeng Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) RI, Yassierli, yang hadir langsung dalam kegiatan itu, menyatakan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari program nasional untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja di sektor-sektor potensial berbasis lokalitas.
“Kita ingin masyarakat desa sekitar kawasan hutan memiliki keterampilan agroforestry yang baik, sehingga dapat berkontribusi terhadap ekonomi keluarga tanpa merusak hutan,” ujar Yassierli.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyambut baik pelatihan ini dan berharap kegiatan serupa bisa diperluas ke berbagai daerah di Sumbar.
Dia menilai agroforestry sebagai solusi win-win antara kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
“Kami mendukung penuh program ini dan berharap ke depan, Sumatera Barat menjadi pionir dalam pengelolaan hutan berbasis masyarakat yang berkelanjutan,” kata Mahyeldi.
Pelatihan ini diikuti oleh para petani, masyarakat sekitar kawasan hutan, serta perwakilan lembaga pelatihan kerja dan instansi terkait.
Dengan fokus pada peningkatan kompetensi agroforestry, diharapkan para peserta mampu menjadi pelaku utama dalam pengelolaan hutan yang produktif sekaligus lestari. (rdr/pr-pdg)





















