PADANG, RADARSUMBAR.COM – Ada yang menarik di Gedung Youth Center Bagindo Aziz Chan, Padang, Sabtu (10/9/2022). “Wali Kota Padang” diajarkan cara menulis.
“Wali Kota Padang” yang diajarkan teknis menulis bukanlah Wali Kota Hendri Septa. Akan tetapi “Wali Kota Cilik” yang tahun ini mendampingi Wali Kota Padang Hendri Septa saat HUT RI ke-77 lalu.
Sebanyak dua “Wali Kota Padang Cilik” yang terpilih, serta delapan nominator “Wali Kota Cilik” mendengarkan langsung teknis menulis dari wartawan senior Yusrizal KW. Di ruang “Mini Theatre” di Gedung Youth Center itu juga hadir sebagai peserta yakni Forum Anak Kota Padang.
“Kecerdasan seseorang dapat diukur dari bacaannya,” kata Yusrizal KW saat memberi pelatihan.
Menurutnya, menulis sebenarnya bukanlah hal yang sulit. Menulis merupakan pengejawantahan dari apa yang dibaca.
“Menulis adalah menuangkan kembali apa yang dibaca ke dalam tulisan, jadi manfaat menulis adalah kebahagiaan,” sebut Yusrizal KW yang juga penggerak literasi dan budaya itu.
Disampaikannya, awal terbaik menulis adalah menuangkan isi hati ke dalam bentuk tulisan. Menurutnya, selama ini, banyak yang “curhat” masalah hidup kepada teman. Isi “curhat” kemudian disampaikan teman tersebut kepada teman lain.
“Kenapa kita tidak menuliskan curhatan hati ke dalam buku diary? Curhatan dijadikan sebuah tulisan, dari situ kita mulai terbiasa untuk menulis,” ujarnya.
Dalam pelatihan itu, Yusrizal KW mengajak seluruh peserta untuk menulis. Menuliskan apa yang diingat tanpa terputus. Seluruh peserta menuliskan perasaannya ke dalam tulisan dan diperiksa langsung oleh Yusrizal KW.
Pelatihan bertajuk capacity building (peningkatan kapasitas) itu digagas Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kota Padang. Selain Yusrizal KW, juga hadir sebagai pemateri, Muharman dari Yayasan Ruang Anak Dunia.
Sementara, Plt Kepala DP3AP2KB Kota Padang Alfiadi mengatakan, pelatihan capacity building dimaksudkan untuk membekali Forum Anak dengan kemampuan leadership (kepemimpinan) dan sebagai agen perubahan yang efektif di lingkungan masing-masing.
Sesuai amanat UU Nomor 17 tahun 2016 tentang Perlindungan Anak, peran Forum Anak adalah sebagai 2P (Pelopor dan Pelapor) terhadap anak-anak lainnya.
“Artinya, Forum Anak yang telah mendapatkan pelatihan dan pembekalan diharapkan sebagai pelopor dan mengajak anak-anak lainnya untuk hal-hal yang baik, seperti menghindari tawuran, anti bullying dan anti terhadap narkoba,” kata Alfiadi.
Kemudian, sebagai Pelapor sangat dibutuhkan peran Forum Anak. Karena berkaitan dengan percepatan pencegahan tawuran, bullying dan narkoba. Sebab itu diperlukan kemampuan komunikasi, motivasi, problem solving, kreatifitas dan kepemimpinan.
“Karena penting dan strategisnya Forum Anak, saya harapkan organisasi ini terus berkembang dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan. Anggota Forum Anak harus terus meningkatkan kemampuan untuk mencapai tujuannya yang strategis dan mulia,” kata Alfiadi yang didampingi Kabid Pemenuhan Hak Anak W. Teinike Yulvera dan Jabfung PSM Yulwasmi.
Kabid Pemenuhan Hak Anak W. Teinike Yulvera berharap, seluruh anggota Forum Anak Kota Padang mampu meningkatkan keterampilan menyelesaikan masalah (problem solving), dapat mengambil keputusan secara cepat dan tepat, meningkatnya kemampuan kepemimpinan dan pemberdayaan. Serta yang tidak kalah penting adalah menjadi agen perubahan yang efektif dan efisien di lingkungan masing-masing. (rdr)
Komentar