Dari Hasil Kegiatan Wirausaha Napi, Lapas Padang Sudah Setor Rp20 Juta ke Negara

Sejumlah warga binaan Lapas Padang tengah mengerjakan tatakan buah dari anyaman lidi di bengkel kerja Lapas Padang. (ANTARA/ Fathul Abdi)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Padang, Sumatera Barat (Sumbar) melatih narapidana (napi) untuk terampil berwirausaha melalui sepuluh program pembinaan kemandirian yang digulirkan pihaknya.

“Lapas Padang memiliki sepuluh program kemandirian untuk melatih narapidana menciptakan berbagai produk serta kerajinan yang bernilai jual,” kata Kepala Lapas Padang Era Wiharto, di Padang, Minggu (25/9/2022).

Ia merinci sepuluh program kemandirian tersebut adalah pembuatan sendal hotel, desain interior, kemandirian pertanian berupa budidaya kangkung, dan jasa pengelasan.

Kemudian jasa pangkas rambut, jasa cucian, jasa perikanan berupa budidaya lele, jasa perkayuan yang menghasilkan perabot, pembuatan roti (bakery), serta anyaman lidi yang menghasilkan tatakan buah. “Kegiatan membuat produk atau jasa bergulir setiap hari, sesekali mereka juga dibekali dengan berbagai materi terkait strategi pemasaran dan manajemen dasar,” jelasnya.

Ia mengatakan dalam program yang diikuti oleh puluhan narapidana itu pihaknya bekerjasama dengan berbagai pihak ketiga atau instansi terkait, salah satunya Balai Latihan Kerja (BLK) Padang milik Kementerian Ketenagakerjaan.

“Melalui program kemandirian ini para warga binaan bisa memperoleh kemampuan serta keterampilan untuk menciptakan suatu produk atas jasa terkait,” jelasnya.

Era mengatakan produk buatan narapidana tidak bisa dipandang sebelah mata, karena telah terbukti memiliki kualitas sehingga diminati oleh pasar. Sebut saja kegiatan produksi sendal hotel yang kini telah digunakan oleh berbagai hotel, penginapan, atau rumah sakit. Dalam sebulan Lapas Padang 15.000-17.000 pasang sendal.

Dari sepuluh kegiatan yang digulirkan sejak Januari hingga Agustus 2022 Lapas Padang telah menyetor uang Rp20 juta ke kas negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). “Meskipun memiliki nilai ekonomi, namun orientasi kami bukanlah pada aspek bisnis melainkan pembinaan serta pelatihan bagi warga binaan,” jelasnya.

Ia mengatakan Lapas Padang akan terus menghadirkan kegiatan produktif, serta memperluas jangkauan program ke depannya agar bisa melibatkan lebih banyak narapidana. (rdr/ant)

Exit mobile version