PADANG, RADARSUMBAR.COM – Permainan lato-lato mulai meresahkan masyarakat di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).
Salah seorang masyarakat, Rezki (28), mengaku resah dengan anak-anak yang bermain lato-lato tanpa mengenal waktu. “Karena permainan ini saling mengadu dua bola yang berdengkang, otomatis ini akan berisik jika diadu semakin kencang,” katanya kepada Radarsumbar.com via seluler, Sabtu (14/1/2023).
Selain itu, Rezki juga menyayangkan orang tua dari anak-anak yang terkesan membiarkan anaknya bermain lato-lato tanpa kenal waktu hingga larut malam.
“Satu persoalan lainnya, anak saya baru lahir, mereka bermain dekat rumah ini, saya sudah tegur, namun seperti dicuekkan saja, kalau dibentak atau dimarahi, mereka menangis, ngadu ke orangtua pula, bertambah masalah jadinya,” ucapnya.
Dirinya berharap aparat penegak hukum atau tokoh masyarakat di suatu lingkungan bisa mengambil langkah bijak terkait permainan tersebut.
“Memang belum ada aturan yang mengatur (pelarangan main) lato-lato itu, namun perlu bijak juga, saling menghargai, kita tidak pernah tahu bagaimana kondisi orang atau objek di sekitar tempat kita itu, seperti saya ini,” katanya.
Sejumlah wilayah di Indonesia sudah mulai melarang permainan tersebut di sekolah, salah satunya Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar).
Bahkan, Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung sudah mengeluarkan surat edaran Nomor 9 Januari 2023 tentang Pelarangan Permainan Lato-lato di Sekolah.
“Untuk mencegah kondisi yang tidak diinginkan, Dinas Pendidikan mengeluarkan edaran yang melarang membawa mainan yang tidak berkaitan dengan proses KBM di sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung, Hikmat Ginanjar kepada awak media. (rdr-008)