PADANG, RADARSUMBAR.COM – Komunitas Pedagang Pasar Raya (KPP) Padang menyebut pasar di Kota Padang paling semrawut dan amburadul. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris KPP, Irwan Sofyan, Senin (23/1/2023).
“Saya bisa pastikan, pasar paling amburadul se-Indonesia itu ada di Kota Padang, bandingkan dengan daerah lain di Indonesia, bahkan hingga ujung timur negeri ini,” katanya.
Irwan mengatakan, kesemrawutan Pasar Raya Padang itu dimulai dari pindahnya terminal dan keberadaan PKL yang berjualan secara sembarangan. “Dahulu, orang Pekanbaru, Jambi belanja ke sini, sekarang bisa dikatakan tidak,” katanya.
Bahkan, secara gamblang ia menyebut bahwa sejumlah penghargaan yang diterima Kota Padang tidak pantas. “Bisa saja 2023 ini Padang tak terima satupun penghargaan,” ucapnya.
Meski demikian, ia juga mengapresiasi penataan di Pasar Raya yang dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang. “Asal jangan panas di awal saja yah, lalu diam untuk selanjutnya, konsistensi yang perlu.”
“Terpenting, kami meminta Wali Kota Padang mencabut SK Perwako nomor 438 tahun 2018 tentang jam operasional berdagang yang dikeluarkan Wali Kota terdahulu (Mahyeldi),” ujarnya.
Pedagang lainnya, Tomi, 41 tahun mengatakan, dirinya merasa senang dengan upaya Pemko Padang yang beberapa waktu belakangan terus membenahi Pasar Raya Padang.
“Ini yang kami inginkan dari (tahun) 2018 sampai sekarang, Alhamdulillah sekarang mulai berubah, sudah ada manfaatnya bagi pedagang toko yang semula untuk pelaris saja susah, sekarang sudah ada kemajuan,” ucapnya.
Dirinya meminta seluruh petugas atau dinas terkait menjalankan tugasnya bukan sekarang saja, melainkan untuk seterusnya sehingga pedagang merasakan manfaatnya dan juga pengunjung.
“Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) mempengaruhi pendapatan kami. Dari 2018, kami membayar retribusi saja susah, apalagi membeli perlengkapan jual beli, untuk operasional saja susah,” imbuhnya.
Sementara itu, Anggota DPRD Kota Padang, Budi Syahrial meminta eks Padang Teater dijadikan lokasi berjualan untuk PKL lantaran tempatnya sudah tersedia.
“Kami berterima kasih kepada Kadisdag yang sekarang dan Wali Kota Padang, kembalikan tempat jalan dan parkir sebagai fungsinya,” ujarnya. (rdr-008)
Situasi Pasar Raya Padang pada Senin (23/1/2023) sore. (Foto: Radarsumbar.com / Dok. Muhammad Aidil)