“Saya minta maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat atas apa yang dilakukan oleh anak saya. Apa yang dikatakannya tentang penculikan tersebut adalah bohong,” ujarnya.
Sementara itu, Kapolsek Lubuk Begalung (Lubeg) Kompol Harry Mariza Putra mengatakan, ketika dia mendalami kasus itu bersama Polda Sumbar, dia mendapat informasi bahwa apa yang terjadi dalam kasus penculikan tersebut adalah bohong.
“Anak tersebut mengakui bahwa apa yang dialaminya adalah bohong. Dia tidak pernah diculik, dia mengaku bahwa ia takut sekolah pada hari itu, makanya dia merekayasa ke pihak sekolah kalau dia nyaris menjadi korban penculikan,” ujar Kapolsek
Sebelumnya, siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) 14 Gurun Laweh, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang mengaku nyaris menjadi korban aksi penculikan saat hendak berangkat sekolah, Senin (30/1/2023).
Beruntungnya, murid tersebut berhasil kabur melarikan diri menuju rumah neneknya yang berada tidak jauh dari sekolah, kendati sempat diancam oleh pelaku dengan sebilah pisau. (rdr-007)