Sopir Angkot Demo Trans Padang Koridor 6, Polisi: Banyak Halte Trouble Spot

Karena hasil evaluasi kami, masih banyak halte-halte yang ditempatkan di tempat yang disebut trouble spot, terjadinya kepadatan arus

Perwakilan sopir angkot, polisi dan pihak Trans Padang bernegosiasi terkait operasi moda transportasi tersebut. (Foto: Dok. Muhammad Aidil)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kapolsek Pauh, AKP Muzhendri mengatakan, banyak halte Trans Padang Koridor 6 (Kampus Unand-Pasar Raya) berstatus Trouble Spot.

Ia menyebut, polisi memikirkan masalah keamanan dan keselamatan, karena banyak kepentingan orang banyak seperti pejalan kaki dan pemotor.

“Karena hasil evaluasi kami, masih banyak halte-halte yang ditempatkan di tempat yang disebut trouble spot, terjadinya kepadatan arus,” katanya saat ditemui Radarsumbar.com, Kamis (16/2/2023).

Dari informasi sopir angkutan kota (angkot), kata Muzhendri, memang terdapat penambahan halte seperti surat yang diterima dari Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Padang Sejahtera Mandiri (PSM) selaku operator pengelola Trans Padang.

“Kami meminta difasilitasi dengan Dishub Padang, karena ini menyangkut angkutan kota, ini perlu didudukkan lagi agar ada win-win solution,” katanya.

Untuk sementara waktu, kata eks Kanit Gakkum Satlantas Polresta Padang tersebut, baik Trans Padang ataupun angkot.

“Untuk sementara waktu, Trans Padang dan angkot sudah bisa (beroperasi kembali) setelah ada kesepakatan awal dari pihak Trans Padang Koridor 6, PSM dan pihak sopir angkot,” tuturnya.

Sementara itu, perwakilan sopir angkot, Kasmedi mengatakan, pihaknya menuntut tiga hal terhadap Trans Padang.

Di antaranya, permasalahan halte, transit bus yang tak sesuai rencana dan meminta kendaraan tersebut tidak masuk ke Pasar Raya.

Akibat unjuk rasa tersebut, tidak hanya angkot yang berunjuk rasa, Trans Padang juga sempat berhenti sementara demi menjaga kondusivitas.

Bus terlihat berhenti di kawasan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji. Sementara angkot di kawasan Pasar Baru. (rdr-008)

Exit mobile version