PADANG, RADARSUMBAR.COM – Dalam kurun tiga hari, warga Sumatera Barat (Sumbar) digegerkan dengan penemuan dua orang yang meninggal dunia atau mayat di pulau.
Terbaru, warga digemparkan dengan penemuan mayat di Pulau Bintangua, Sungai Pinang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Peristiwa tersebut dilaporkan pada Senin (20/1/2023) siang. Hal tersebut dibenarkan oleh Basarnas.
“Benar, kami rencana sudah mau mengevakuasi jasad korban, namun ternyata sudah terlebih dahulu diselamatkan,” kata Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Kantor SAR Padang, Mahmud Afandi.
Mahmud mengatakan, mayat tersebut ditemukan mengapung di atas air. “Peristiwa tersebut dilaporkan masyarakat kepada kami, makanya kami terjunkan petugas dari KN Yudhistira karena yang paling dekat dengan lokasi kejadian,” katanya.
Data yang berhasil dihimpun dari Tim Potensi Basarnas, korban bernama Bakhtiar, 62 tahun, warga Gaung, Kecamatan Lubuk Begalung, Kota Padang.
“Korban berprofesi sebagai nelayan, itu data dari Tim Potensi Basarnas,” kata Kepala Seksi Operasi (Kasi Ops) Kantor SAR Padang, Mahmud Afandi.
Dari laporan yang diterima, kata Mahmud, Bakhtiar meninggal dunia diduga karena kehabisan nafas akibat terlilit jaring ikan. Saat ini, jasad korban sudah diserahkan oleh petugas pencarian gabungan kepada pihak keluarga.
“Informasinya diserahkan kepada pihak keluarga,” tuturnya.
Beberapa hari sebelumnya, masyarakat juga dihebohkan dengan penemuan sesosok mayat membusuk di Pulau Pasumpahan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung (Bungtekab), Kota Padang.
Mayat tanpa identitas itu ditemukan dalam keadaan tertelungkup pada Jumat (17/2/2023) malam oleh seorang pemuda yang sedang mencari batu untuk memasang tenda di pulau tersebut.
“Saat mencari batu itu, pemuda tersebut mencium aroma tak sedap tak jauh dari tempat sampah,” ucap sumber terpercaya Radarsumbar.com berinisial AS, Sabtu (18/2/2023) siang.
Sumber tersebut mengatakan, pemuda yang merupakan wisatawan tersebut kemudian memberitahukan kepada rekannya terkait penemuan mayat.
“Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada pengelola Pulau Pasumpahan yang meneruskan informasi kepada polisi,” katanya.
Tidak lama berselang, polisi beserta unsur kemanusiaan lainnya seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Padang melakukan evakuasi terhadap jasadnya.
Jasad korban kemudian dievakuasi menggunakan ambulans PMI Kota Padang menuju RS Bhayangkara Polda Sumbar.
Hasil identifikasi, korban diketahui sudah sudah berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP) lebih kurang lima hari karena kondisi mayat sudah rusak dimakan belatung. (rdr-008)