Ombudsman Sumbar Minta RSUP M Djamil Padang Evaluasi Standar Layanan Keamanan Pasca Pasien Tewas

Personel keamanan (sekuriti) ruang rawat inap pun tidak ada

Kantor Ombudsman Perwakilan Sumbar. (Foto: Dok. Istimewa)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Ombudsman Perwakilan Sumatera Barat (Sumbar) angkat bicara pasca salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemko Padang diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai tiga RSUP M Djamil Padang pada Rabu (8/3/2023) malam.

Kepala Ombudsman Perwakilan Sumbar, Yefri Heriani mengatakan, Ombudsman melihat sistem keamanan di ruang rawat inap seperti ketersediaan kamera pengawas (CCTV) dan layar pemantau bagi pasien tidak ada.

“Personel keamanan (sekuriti) ruang rawat inap pun tidak ada,” kata Yefri saat dihubungi Radarsumbar.com, Jumat (10/3/2023).

Selain itu, katanya, jumlah tenaga keperawatan yang berjaga juga terbatas, sehingga meja jaga petugas atau perawat diindikasi kosong.

“Karena ketika kejadian perawat harus melaksanakan tugas perawatan pasien dan lain-lain. Selanjutnya, tidak ada jeruji pengaman pada gedung bertingkat,” katanya.

Ombdusman Sumbar, katanya, mendesak RSUP M Djamil melakukan perbaikan cepat, khususnya terkait CCTV dan layar monitornya.

Namun dari penjelasan pihak RSUP M Djamil, kata Yefri, saat kejadian perawat tidak ada yang tidur.

“Ini tidak (perawat ketiduran), itu jadwal keliling ruangan. Pasien yang melompat itu lebih kurang 10 menit sebelum keluar ruang, baru diberi suntikan. Ini penjelasan yang diterima yah (dari RSUP M Djamil),” ucapnya.

Korban Hendrik, katanya telah berada di ruang rawatan di lantai 2 High Care Unit (HCU) berdasarkan penjelasan dari perawat.

Namun, penyintas gagal ginjal tahap akhir itu diketahui naik ke lantai 3. Di lantai tersebut terdapat onggokan sampah bangunan. Gedung tersebut belakangan diketahui sedang direhab, sehingga kosong.

“Dari atas gundukan sampah tersebut dia melompati ‘pagar’ gedung lantai 3 ke kanopi beton gedung. Dari kanopi lantai 3 itulah dia melompat ke bawah,” tuturnya.

Selain itu, Ombdusman Sumbar juga meminta RSUP M Djamil melakukan evaluasi menyeluruh terkait sistem dan standar layanan keamanan bagi setiap objek yang ada di rumah sakit.

Tak sampai di situ, lembaga pengawas pelayanan publik tersebut juga berharap rumah sakit milik pemerintah itu menjelaskan kondisi dan keadaan yang sebenarnya ke publik.

Seperti diketahui, seorang pria bernama Hendrik (40) ditemukan tewas bersimbah darah di belakang ruangan HCU penyakit dalam pria RSUP M Djamil Padang. Korban tewas setelah melompat dari lantai 3 rumah sakit tersebut. (rdr-008)

Exit mobile version