Emak-emak di Padang Kelola Sampah jadi Barang Bermanfaat hingga Ekspor ke Luar Negeri

Modal awal kami keluarkan Rp200 ribu, itu dari modal saya sendiri

Kelompok Bank Sampah Pasia Nan Tigo hasilkan produk bermanfaat dari barang bekas. (Foto: Dok. Muhammad Aidil)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sejumlah perempuan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) menjadikan sampah bernilai guna hingga menghasilkan uang jutaan rupiah.

Kelompok wanita tersebut bernama Bank Sampah Unit Pasia Nan Tigo yang beranggotakan 15 orang telah berdiri sejak tahun 2020 dan menjadi binaan PLN sejak tahun 2021.

“Modal awal kami keluarkan Rp200 ribu, itu dari modal saya sendiri,” kata Direktur Bank Sampah Unit Pasia Nan Tigo, Maivita, Rabu (15/3/2023) pagi.

Menurut perempuan tersebut, sampah plastik tidak akan pernah habis dan akan selalu bertambah dari tahun ke tahun.

“Maka kami berinisiatif untuk memproduksi sampah menjadi barang nilai guna, seperti tas, pembungkus botol minuman (tumbler), dompet hingga tas belanja,” katanya.

Selama ini, katanya, KUB Pasia Nan Tigo memproduksi secara terbuka untuk menarik perhatian masyarakat.

Maivita tidak menampik bahwa produk sampah yang ada merek dagang jarang dibeli.

“Namun jika membawa tas yang tak ada mereknya, mereka tak malu, karena merasa orang tak tahu itu dari sampah. Kami tekankan kelola sampah jangan sampai tampak (merek dagang),” katanya.

Untuk satu harga produk, katanya, dibuka dari harga Rp5 ribu dan paling mahal mencapai Rp450 ribu untuk tas. Dari itu semua, pihaknya bisa meraup untung hingga Rp5 juta.

“Kami sudah membawa barang ini ke Malaysia, Jepang dan Shanghai, Tiongkok. Produk yang lebih dominan ini, tas dari bahan pembungkus kopi,” katanya.

Namun, untuk kendala promosi, pihaknya harus melakukan penelitian terlebih dahulu untuk limbah B3 di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang.

“Meski demikian, pemerintah selalu mendukung promosi di setiap iven atau pameran di luar kegiatan PLN,” katanya.

Kini, kelompok Bank Sampah tersebut telah menerima bantuan hingga puluhan juta dari PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar.

“Ke depan kami akan bangun paving blok, namun karena di sini didominasi perempuan, kami membutuhkan tenaga ekstra untuk itu,” tuturnya. (rdr-008)

Exit mobile version