PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sejumlah kawasan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) disebut-sebut memiliki kerentanan pohon tumbang.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang, Mairizon mengatakan sejumlah kawasan terdampak dan terancam pohon tumbang berada di Jalan Rasuna Said, Ujung Gurun, Adinegoro, dan banjir kanal.
“Kami hanya bertugas untuk pemangkasan atau penebangan kemudian diganti baru dengan pohon baru, sementara jika pohon itu tumbang, penanganannya ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD),” kata Mairizon saat dihubungi Radarsumbar.com via seluler, Jumat (17/3/2023) pagi.
Mairizon tidak menampik bahwa maraknya pohon tumbang ataupun daun yang sudah condong ke jalan di Kota Padang membuat pihaknya sedikit kewalahan.
“Karena peralatan pemangkas daun dan ranting pohon itu sedikit dengan cakupan kawasan yang luas, kami tak bisa juga memaksakan petugas, karena pekerjaannya membutuhkan ketelitian,” katanya.
Ia menjelaskan, saat ini DLH Kota Padang memiliki tim penanganan pohon sebanyak tiga regu. Rincinya satu regu berjumlah delapan hingga sembilan orang.
“Total sekitar 24 orang dan mereka bekerja secara bergantian dari Senin hingga Jumat,” katanya.
Mairizon mengatakan, pohon yang bertumbangan tersebut juga tak lepas dari campur tangan manusia juga.
Menurutnya, banyak masyarakat yang tak mengindahkan lingkungan sekitar, sehingga merusak pohon-pohon tersebut.
Sehingga, sambungnya, pelapukan yang terjadi pada pohon dan mengakibatkan pohon itu tumbang karena lingkungan sekitar, atau ulah tangan manusia yang ada di sekitarnya.
“Misalnya, ada yang mengunggun (membakar) di bawah pohon itu, seperti di dekat warung yang dekat dengan pohon, dia bakar sampah di bawah pohon, maka akar pohon itu akan mati,” ucapnya.
Selain itu, katanya, banyak pohon yang lapuk di Kota Padang diduga kuat juga karena adanya pembangunan trotoar.
Jadi, saat pengalihan tanah di sekitar pohon, beberapa akarnya akan putus dan menyebabkan pembusukan.
“Tapi tentu kami lihat juga, ketika dia terlalu rimbun di kondisi seperti ini, tentu akan dilakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon yang diperkirakan rusak dan bisa tumbang itu,” katanya.
Selama pohon tidak diganggu manusia, katanya, maka pohon itu akan tetap terjaga. Jika ditumbuhi benalu, katanya, maka pohon itu akan dipangkas total. “Selama tidak ada gangguan lingkungan (manusia), pohon itu bisa dijaga,” ucapnya.
Dirinya tidak membantah adanya permintaan baik formal ataupun informal dari sejumlah orang yang ingin pohon tua itu ditebang karena menghambat usaha mereka.
Dicontohkannya, seperti di kawasan Hiligoo, namun ia menegaskan tidak bisa memenuhi permintaan tersebut.
“Pasalnya, jika satu saja dipenuhi maka akan diikuti oleh yang lain, tapi jika mereka meminta dipangkas, akan kami pangkas, karena pohon itu merupakan trademark-nya Padang,” katanya.
Sebelumnya, BPBD Kota Padang mengevakuasi pohon tumbang di kawasan Rasuna Said atau di depan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak Keswan) Sumbar pada Kamis (16/3/2023) malam.
Kepala BPBD Kota Padang, Endrizal mengatakan, patahan pohon menghambat akses jalan masyarakat, menimpa pagar, kabel listrik dan telekomunikasi.
“Pohon tumbang lantaran angin kencang yang terjadi di Kota Padang. Peristiwa (pohon tumbang) itu juga menghambat akses jalan masyarakat,” imbuhnya. (rdr-008)