Terduga Pelaku Penyerangan Komisioner KPID Sumbar tak Pulang ke Rumah

Hal tersebut terungkap pasca kejadian di mana petugas gabungan dari Polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang memburu keberadaannya.

Kasat Pol PP Kota Padang Mursalim. (Istimewa)

Kasat Pol PP Kota Padang Mursalim. (Istimewa)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Remaja yang diduga menjadi pelaku penyerangan anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sumatera Barat (Sumbar), Ficky Tri Syahputra tak kunjung pulang ke rumah.

Hal tersebut terungkap pasca kejadian di mana petugas gabungan dari Polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang memburu keberadaannya.

“Kami sudah mencari remaja tersebut sesuai nomor polisi pada kendaraanya, dan memang dia (pemilik kendaraan) terduga pelaku,” kata Kepala Satpol PP Kota Padang, Mursalim, Sabtu (25/4/2023).

Mursalim menjelaskan, dia bersama petugas TNI dan Polri sudah bertemu dengan orang tua remaja terduga pelaku penyerangan itu. Namun hingga saat ini, ia masih kabur dan tidak pulang ke rumah sejak kejadian.

“Pada intinya, motor yang ditandai korban (Ficky Tri Syahputra) memang benar adalah milik pelaku,” katanya.

Berdasarkan pengakuan orang tuanya, sambung Mursalim, pada pagi kejadian, usai makan sahur remaja tersebut keluar dan sempat pulang pukul 07.00 WIB dari Balai Baru ke arah Lubuk Begalung.

“Jika disesuaikan dengan waktu kejadian, memang pas ketika terduga pelaku ini pulang ke rumah,” katanya.

Modus yang digunakan pelaku, ungkap Mursalim, yakni bergerombol. Jika ada yang melihat atau bertatap mata, mereka menilai seolah menantang mereka sehingga dikejar dan dicelakai.

“Mulai dari menghentikan paksa kendaraan hingga menggunakan senjata tajam,” tuturnya.

Sebelumnya, Anggota KPID Sumbar, Ficky Tri Syahputra nyaris menjadi sasaran remaja tawuran di Kota Padang. Bahkan motornya sempat ditendang.

Ficky mengatakan, peristiwa yang dialaminya itu terjadi pada Kamis (23/3/2023) pagi atau persis di hari pertama Ramadan 1444 Hijriah.

Meski nyawanya sudah terancam, kata Ficky, ia masih bisa mengendalikan motornya di tengah gerombolan remaja yang juga membawa senjata tajam (sajam) jenis katana tersebut.

Ficky menjelaskan, sebelum kejadian dirinya hendak pergi ke Semen Padang Hospital (SPH) untuk mengambil nomor antrian pemeriksaan kesehatan orang tuanya.

Meski nyaris tewas dibacok, Ficky mengaku tidak shock. Namun, ia sangat menyesalkan tindakan dari remaja tersebut. (rdr-008)

Exit mobile version