Cerita Tahanan Lapas Padang Laksanakan Ibadah Tarawih di Balik Penjara

Lapas Kelas IIA Padang membagi secara bergiliran kamar yang melaksanakan salat tarawih.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Salah satu momentum di bulan suci Ramadan setiap tahunnya yang dilaksanakan oleh umat Islam selain berpuasa yakni, salat tarawih.

Begitu juga dengan ratusan tahanan atau Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Padang.

Dari balik sel penjara, mereka tidak melewatkan ibadah tarawih yang dilaksanakan setiap satu tahun sekali selama satu bulan tersebut.

Pantauan Radarsumbar.com, ratusan tahanan yang beragama Islam terlihat khusyuk melaksanakan ibadah salat tarawih.

Kepala Lapas Kelas IIA Padang, Era Wiharto mengatakan, kegiatan religius seperti salat tarawih.

“Mekanismenya kami buat setiap hari bergantian, setiap hari ada lima kamar bergantian mengikuti salat tarawih,” kata Era kepada Radarsumbar.com, Kamis (6/4/2023) malam.

Para WBP, kata Era, ingin melaksanakan salat berjamaah secara keseluruhan, tapi karena situasi dan kondisi pada malam hari tidak memungkinkan, Lapas Kelas IIA Padang membagi secara bergiliran kamar yang melaksanakan salat tarawih.

“Mereka ingin satu areal, satu lapangan mereka sama-sama sekaligus salat tarwih. Tapi karena kondisi tak memungkinkan, kami ambil mekanisme (berbagi) seperti itu,” katanya.

Namun, bagi para tahanan yang tidak melaksanakan salat tarawih di masjid, mereka bisa melaksanakan ibadah dari dalam kamar atau sel tahanan.

Narapidana yang ada di dalam kamar, mereka juga mengikuti salat tarawih. Lapas Kelas IIA Padang mengutus dari para santri yang ada untuk menjadi imam salat tarawih.

“Kalau dalam kamar jumlahnya bervariasi, tapi rata-rata sekitar 40-50 orang per kamar, dengan jumlah kamar mencapai 38 unit,” katanya.

Selain ibadah rutin salat tarawih, Lapas Kelas IIA Padang juga melaksanakan pesantren kilat dengan total peserta sekitar 39 orang..

“Untuk WBP sudah jelas bahwa kami berharap mereka bisa hidup tanpa narkoba, kemudian mendalami ilmu agama secara baik, sehingga kami harapkan setelah keluar dari Lapas, mereka tidak mengulangi perbuatan buruknya,” tutur Era. (rdr-008)

Exit mobile version