PADANG, RADARSUMBAR.COM – Akademisi sekaligus Ketua Pusat Studi Transportasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat (Sumbar) Yosritzal mengatakan hasil evaluasi uji coba jalan satu arah (one way) dari Kota Padang menuju Kota Bukittinggi diperkirakan macet masih terjadi hingga malam hari.
“Pemberlakuan one way direncanakan pukul 12.00 WIB hingga 16.00 WIB, namun evaluasi kita macet berpotensi terjadi sore hingga malam hari,” kata Yosritzal di Padang, Kamis.
Hal tersebut disampaikan Yosritzal dalam diskusi terpumpun bertajuk “Evaluasi uji coba one way dan strategi mengatasi kemacetan lalu lintas Lebaran” yang diselenggarakan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI).
Pakar transportasi dari Unand Sumatera Barat tersebut mengatakan ketika kebijakan satu arah dihentikan pada pukul 16.00 WIB, kemungkinan pengguna jalan yang tertahan dari pukul 12.00 WIB hingga 16.00 WIB secara bersamaan akan menggunakan jalan. Imbasnya hal itu berpotensi besar menimbulkan kemacetan.
“Kita mengkhawatirkan ini terjadi luapan volume kendaraan lalu lintas dari sebelumnya,” ujar lulusan Newcastle University tersebut.
Tidak hanya itu, dari uji coba rekayasa lalu lintas pada Sabtu (8/4) tersebut, Yosritzal melihat antisipasi terhadap limpahan arus lalu lintas yang dialihkan belum disiapkan pemerintah atau pemangku kepentingan secara maksimal.
Oleh sebab itu, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota serta pihak kepolisian harus segera memikirkan dan mencari solusi terhadap limpahan arus lalu lintas imbas dari pemberlakuan kebijakan satu arah.
Secara umum ia mengatakan macet terjadi akibat empat poin utama. Pertama, masyarakat (penggunaan jalan) bergerak dalam waktu bersamaan. Kedua, memiliki tujuan yang sama, rute yang sama dan terakhir minim penggunaan kendaraan berokupansi.
Secara nasional, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memprediksi terjadi lonjakan jumlah pemudik angkutan Lebaran tahun 2023 hingga 123 juta dari tahun sebelumnya hanya 85 juta.
Khusus di Ranah Minang, pemerintah setempat memperkirakan juga terjadi lonjakan pemudik empat kali lipat dari jumlah Lebaran tahun 2022. (rdr/ant)