PADANG, RADARSUMBAR.COM – Sejumlah masyarakat dan wisatawan tetap berkunjung ke Pantai Padang meski Sumatera Barat (Sumbar) diguncang gempa pada Selasa (25/4/2023) dini hari.
Pantauan Radarsumbar.com di lapangan, wisatawan yang didominasi berasal dari luar Sumbar tetap mendatangi kawasan primadona Kota Padang tersebut.
“Oh iya, saya tahu ada gempa dini hari tadi, tidak masalah, karena daerah kita ini (Sumbar) rawan gempa,” kata salah seorang wisatawan asal Pekanbaru, Fadil (28) kepada Radarsumbar.com.
Fadil mengaku tidak trauma dengan kejadian gempa tersebut. Meski demikian, dirinya tetap waspada dengan potensi gempa susulan.
“Waspada pasti, namun kita tidak boleh terlalu takut. Buktinya saya tetap ke Pantai Padang ini,” katanya.
Terpisah, Wali Kota Padang, Hendri Septa memuji respons baik masyarakat pasca gempa magnitudo 6,9 yang mengguncang sebagian besar wilayah Sumbar pada Selasa (25/4/2023) dini hari.
Hal tersebut disampaikannya usai meninjau sejumlah lokasi yang ada di Kota Padang pasca gempa pada dini hari tersebut.
“Bersyukurnya kami punya kegiatan (mitigasi bencana) dan respons masyarakat luar biasa, ada yang evakuasi ke kantor Gubernur, Polda (Sumbar),” kata Hendri saat ditemui di Masjid Raya Sumbar.
Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu terlihat memantau sejumlah lokasi dan titik aman evakuasi yang ada di Kota Padang.
Ia didampingi oleh sejumlah Pejabat Utama (PJU) dan instansi terkait di Pemerintah Kota (Pemko) Padang, seperti Sekretaris Daerah (Sekda), Andree Harmadi Algamar.
Kemudian, Asisten 1, Edi Hasymi, Kadis Damkar, Budi Payan, Kabag Prokopom, Amrizal Rengganis, Kabid KL BPBD Kota Padang, Basril, dan Kabid Ops dan Sarpras Dinas Damkar Kota Padang, Sutan Hendra.
“Yang kami harapkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama yang berada di bibir pantai, yang penting protap jalan, informasi kerusakan belum ada, kalau yang kami rasakan beda dengan tahun sebelumnya, dimana gempa kali ini berayun,” katanya.
Selain itu, Pemko Padang katanya akan memperbaharui batas aman atau tsunami safe zone di 20 titik.
“Sehingga nantinya masyarakat tahu di mana titik aman mereka mengevakuasi diri ketika terjadi gempa,” katanya.
Sebelumnya, gempa bumi memiliki parameter update dengan magnitudo 6,9. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,94 derajat lintang selatan, 98,38 derajat bukur timur.
Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 177 kilometer barat laut Kepulauan Mentawai Sumatera Barat pada kedalaman 23 kilometer.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia.
Hasil analisis BMKG terkait mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki pergerakan naik (thrust fault).
Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini berpotensi tsunami. Daerah yang berpotensi terdampak tsunami dengan status waspada di daerah Nias Selatan, Pulau Tanabala Sumatera Utara. (rdr-008)