PADANG, RADARSUMBAR.COM – Salah seorang pengurus Komunitas Pedagang Pasar Raya (KPP) Padang, Irsal Mawardi Sutan Pangeran diduga dihajar oleh oknum pengurus Keluarga Besar Pedagang Kaki Lima (KBPKL).
Peristiwa itu diketahui terjadi pada Rabu (17/5/2023) siang. Hal itu disampaikan langsung oleh korban, Irsal Mawardi kepada Radarsumbar.com.
“Saya dihajar langsung oleh yang bersangkutan, sebelumnya saya sempat disoraki dengan kalimat kurang pantas,” kata Irsal via seluler, Rabu (17/5/2023) malam.
Irsal mengaku juga sempat didorong oleh anggota dari pengurus KBPKL sebelum ditonjok.
“Yang menonjok wajah saya langsung adalah si oknum ini, dia langsung,” katanya.
Irsal mengaku wajahnya memar dan kepalanya pusing usai ditonjok. Keluarga yang merasa tak senang kemudian melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polresta Padang.
Laporan polisi itu tertuang di dalam nomor LP/B/325/V/2023/SPKT/Polresta Padang/ Polda Sumbar tanggal 17 Mei 2023.
“Laporan sudah saya layangkan ke polisi,” katanya.
Sementara itu, Ketua KPP, Asril Manan mengecam tindakan yang tak menyenangkan diduga dilakukan oleh pentolan KBPKL.
Asril mengatakan bahwa pihaknya menyerahkan seluruh proses hukum kepada aparat kepolisian.
Namun, dirinya tak menampik bahwa kejadian ini buntut dari kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang hingga peristiwa itu terjadi.
“Ini buntut dari sekelumit persoalan yang tak kunjung bisa diselesaikan di Pasar Raya ini, ada hukum sebab akibat namanya,” katanya.
Peristiwa yang dialami Irsal, katanya, jelas sangat melukai hati dan perasaan seluruh keluarga besar KPP.
“Yang jelas ini sangat melukai perasaan kami, kami mengecam dengan sangat keras insiden ini. Kemudian, sebagai anggota KPP, kami tidak akan diam, biarkan proses hukum berjalan dengan sebagaimana mestinya,” katanya.
Asril mengaku bahwa pasca insiden pemukulan yang dialami oleh Irsal Mawardi, aktivitas jual beli pedagang di Pasar Raya tetap berjalan normal.
“Tetap berjalan seperti biasa, kami tidak gentar. Urusan bagaimana nantinya, lihat nanti saja, yang jelas kami tak ingin urusan ini kian meruncing, kami juga sudah banyak diam selama ini.”
“Ini juga insiden yang pertama kali terjadi, sejak 60 tahun saya bertugas di Pasar Raya Padang ini,” tuturnya. (rdr-008)