PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Kota Padang melalui Dinas Pertanian mengedukasi petani padi di daerah itu sebagai antisipasi dampak cuaca panas ekstrem berdampak pada penurunan produksi.
Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial Kamat di Padang, Jumat mengatakan, pihaknya melalui penyuluh pertanian terus melakukan edukasi dan sosialisasi terhadap petani yang ada di lapangan terkait kondisi cuaca saat ini.
“Ini sudah dua bulan cuaca panas melanda Kota Padang dan kita lakukan sejumlah antisipasi yang dapat dilakukan petani,” kata dia.
Dikatakannya, antisipasi yang mesti dilakukan diantaranya memperbaiki dan membersihkan saluran irigasi yang mengairi sawah agar tetap mengalir meski cuaca panas terjadi. Kemudian menjaga masa tanam, jika cuaca terlalu panas maka tanaman benih padi diganti dengan tanaman palawija.
“Ini salah satu yang dapat dilakukan dalam menghadapi situasi saat ini,” katanya.
Selain itu petani juga dapat memanfaatkan pompa air yang ada di kelompok tani jika pasokan air ke sawah terganggu dan ini dapat dilakukan secara berkelompok dengan biaya secara bersama-sama.
Kemudian pihaknya meminta petani memperhatikan gejala hama yang terjadi di sawah petani dan jika ada dapat melapor ke dinas pertanian untuk dilakukan penanganan.
Menurut dia, dalam dua bulan musim panas terjadi di Padang gejala hama memang agak menurun baik hama tikus maupun wereng. “Kita belum lakukan kajian kenapa berkurang, apa karena cuaca panas yang membuat struktur tanaman menjadi kering sehingga tidak disukai hama,” kata dia.
Yang pasti, pihaknya melalui penyuluh pertanian terus melakukan pendampingan terhadap petani yang ada di daerah setempat. “Kita terus memberikan sosialisasi terhadap kondisi pertanian sehingga tidak terjadi gangguan pada produksi padi daerah ini,” kata dia.
Sebelumnya Pemkot Padang menargetkan produksi padi sebanyak 68 ribu ton padi sepanjang tahun 2023. Kita ditarget mampu dalam satu hektare lahan pertanian mampu memproduksi 4,8 ton padi,” kata dia.
Dalam mewujudkan target itu pihaknya mendorong penyuluh di lapangan untuk membantu petani meningkatkan produksi padi.
Sementara itu sepanjang 2022 jumlah produksi padi kota berpenduduk 900 ribu jiwa tersebut mencapai 71.500 ton sepanjang tahun 2022.
“Alhamdulillah produksi padi di tahun ini lebih tinggi dari target yang dicanangkan yakni 61.810 ton pada tahun 2022,” katanya.
Menurut dia produksi padi tersebut dilakukan di areal pertanian yang luasnya mencapai 5.216 hektare dengan indeks masa tanam di angka 2,2.
“Target yang diberikan adalah lawan pertanian ini mampu memproduksi 4,6 ton padi per hektare dan realisasi saat ini sudah mencapai 5,8 ton per hektare,” kata dia. (rdr/ant)