Evaluasi Sistem One Way, Pakar Sarankan Perbaikan Geometrik di Simpang Padang Lua

Pakar transportasi sekaligus Ketua Pusat Studi Transportasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Yosritzal (tengah) memaparkan evaluasi penerapan one way di Padang, Selasa, (23/5). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Pakar transportasi sekaligus Ketua Pusat Studi Transportasi Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Andalas (Unand) Sumatera Barat Yosritzal menyimpulkan penerapan one way atau jalan satu arah saat Lebaran 2023 efektif dalam mengurai kemacetan di daerah itu.

“One way ini saya kira satu terobosan yang terbukti mengatasi permasalahan (macet) walaupun tidak sepenuhnya,” kata Yosritzal di Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa, saat diskusi terpumpun (FGD) bertemakan “Evaluasi Penanggulangan Kemacetan Mudik Tahun 2023.”

Secara umum, kata Yosritzal, saat musim mudik Lebaran 2023 arus lalu lintas Kota Padang menuju Kota Bukittinggi dan sebaliknya tidak ada laporan dari masyarakat terkait kemacetan parah.

Kendati demikian, kata dia, di beberapa titik, terutama di persimpangan Padang Lua, volume kendaraan cukup padat sehingga terjadi kemacetan namun tidak separah arus mudik Lebaran tahun 2022.

Sebab di titik Simpang Padang Lua tersebut petugas kepolisian dan dinas perhubungan bekerja optimal mengatur atau mengurai volume kendaraan yang melintas dari arah Kota Padang menuju Bukittinggi maupun dari Kota Bukittinggi via Malalak, Kabupaten Agam.

“Artinya kerja aparat bagus di situ,” ujarnya.

Dari evaluasi tersebut, Yosritzal menilai rekayasa lalu lintas itu juga berdampak pada geliat ekonomi masyarakat setempat, khususnya di jalur-jalur alternatif.

Meskipun penerapan one way dinilai berhasil, ia menilai perlu sejumlah langkah atau rekomendasi yang mesti dilakukan oleh pemangku kepentingan. Pertama, khusus di Simpang Padang Lua, pemerintah disarankan membuat simpang susun atau memperbaiki geometrik.

“Pilihannya memperbaiki geometriknya atau menggeser simpangnya. Tapi yang terpenting itu harus kita tangani,” ujarnya.

Namun ia menyarankan pemerintah membuat simpang susun untuk mengurai kemacetan. Selain menekan angka kemacetan, langkah itu juga akan menjadi ikon bagi gerbang masuk ke Kota Bukittinggi. (rdr/ant)

Gabung WhatsApp Channel, Telegram Channel, dan follow juga Facebook, Instagram Radar Sumbar untuk update berita terbaru
Exit mobile version