JAKARTA, RADARSUMBAR.COM – Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Pedesaan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) Sugito mengatakan desa bisa menjadi kunci untuk kontribusi bagi pembangunan di Indonesia.
“Kalau bicara kewilayahan, desa menduduki posisi 91 persen wilayah Indonesia. Oleh karena itu, jika kita mampu membangun desa maka sama artinya kita berkontribusi 91 persen terhadap pembangunan Indonesia,” kata Sugito di Padang, Rabu.
Hal tersebut disampaikan Sugito pada kegiatan Nagari Development Center yang dilaksanakan di Universitas Andalas (Unand).
Sugito menyebutkan kontribusi desa terhadap pembangunan Indonesia terlihat dari jumlah desa di Indonesia pada tahun 2022 yang mencapai 74.961 desa. Kemudian pada tahun 2023 terjadi pemekaran daerah yang otomatis menambah jumlah desa di Indonesia menjadi 75.265 desa.
Untuk memaksimalkan peran desa terhadap pembangunan nasional, Kemendes PDTT mengeluarkan Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa dan Pemberdayaan Masyarakat Desa.
“Satu prinsip yang dipakai ialah bagaimana semua orang terlibat secara aktif dalam proses pembangunan desa termasuk manfaatnya,” ujarnya.
Harapannya, hal tersebut bisa menjamin pemerataan dan keadilan bagi seluruh masyarakat di desa termasuk mencapai berbagai tujuan lainnya.
Sementara itu, Rektor Unand Prof Yuliandri mengatakan keberadaan Nagari Development Center yang telah mempunyai beberapa program turut membantu pengembangan termasuk perencanaan nagari (desa) dan kelurahan di Sumbar.
Selama beberapa tahun terakhir, Unand juga berkolaborasi dengan Nagari Development Center melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM). “Semua kegiatan bisa kita kolaborasikan,” ujarnya. (rdr/ant)