“Namun dalam konteks pencegahan penyimpangan kembali kepada orangnya yakni operator Simkah,” kata dia.
Oleh sebab itu, ia mengingatkan agar operator Simkah terutama di KUA harus menjaga integritas agar tidak terjadi lagi penyimpangan-penyimpangan seperti sebelumnya.
“Jika masalah blankspot, tentu akan kami cari solusinya. Tapi jika bukan masalah jaringan mohon jangan cari alasan untuk tidak menggunakan Simkah,” katanya menegaskan.
Eks Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Sulawesi Tenggara tersebut mengaku prihatin operator Simkah di KUA yang didominasi non Aparatur Sipil Negara (ASN) Kemenag. Padahal, peran operator Simkah sangat strategis.
“Mereka ini memegang data penting dan punya potensi untuk melakukan penyelewengan. Makanya harus punya komitmen untuk menjaga integritas,” ujar dia. (rdr/ant)