Acara seminar ini juga dimeriahkan oleh salah satu murid Ko An yang sudah terkenal di Nasional yakni, Ratna Juwita Taslim atau Mananamua yang pada akhir tahun 2022 yang lalu meraih juara umum lomba makeup penari “Indonesia Traditional Dancer Stage Makeup Competition” di Jakarta.
“Pemahaman konsep ‘Minang Lamo‘ tersebut tertuang dalam salah satu proses pemasangan ‘Suntiang Cucuak‘ yang dikenakan oleh anak daro di Minangkabau pada jaman dahulu.”
“Pemasangan suntiang cucuak ini terdapat pula aturan kerjanya, tata cara memasangnya dengan baik dan benar lalu terdapat pula falsafah adat Minang di dalamnya sesuai pepatah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah,” ujar Ko An.
Disebut Ko An, zaman dahulu seorang anak gadis yang akan menikah dan akan menjadi anak daro itu akan memakai suntiang yang dipasang di kepalanya dan melambangkan beban yang ‘dijunjuang‘ ketika dia akan berumah tangga.
“Pemasangannya juga ada aturan, rambut anak daro itu akan diikat menjadi lima bagian, itu artinya melambangkan salat 5 waktu. Perlahan, pemasangan suntiang dicucuak satu persatu ini juga saya tuntaskan sampai selesai.”
“Mulai dengan hitungan ganjil suntiang dan lenggek yang sudah ditentukan dan ada perhitungannya juga,” ungkapnya kepada Radarsumbar.com. (rdr-007)