PADANG, RADARSUMBAR.COM – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Padang Mairizon menyebutkan penanganan sampah di Kota Padang sudah mulai menunjukkan hasil yang positif.
Ini terlihat dari berkurangnya sampah yang dibuang oleh masyarakat ke sungai dan ke sembarang tempat (TPS liar).
Data menunjukkan bahwa jumlah sampah yang diangkut dari kubus apung yang terpasang di Sungai Batang Arau sejak 20 April lalu menurun dari hari ke hari.
“Alhamdulillah, semua upaya yang kita semua lakukan bersama memberikan berpengaruh besar kepada jumlah sampah yang terperangkap pada kubus apung di Sungai Batang Arau.”
“Yang awalnya mencapai 4 ton per hari, hari ini hanya 300 kg sampah (hanya 1 betor) yang kita angkut,” ujar Mairizon, Minggu (4/6/2023).
Disebutkan Mairizon, berbagai upaya telah dilakukan agar pengelolaan sampah ini dapat meningkat di Kota Padang.
“Berkurangnya jumlah debit sampah yang ditampung dengan kubus apung saat ini merupakan suatu pencapaian yang sangat baik oleh seluruh jajaran Pemko Padang mulai dari pimpinan OPD, petugas kebersihan DLH, Camat, lurah serta seluruh jajaran di kecamatan dan kelurahan,” kata Mairizon.
Selama ini, warga Padang kerap kesulitan saat akan membuang sampah. Titik Tempat Pembuangan Sementara (TPS) kurang diketahui. Akibatnya, warga memilih menempatkan sampah seenaknya.
Kini, agar warga tidak kesulitan membuang sampah serta mengetahui letak kontainer sampah, Pemko Padang melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) membuat aplikasi.
Aplikasi tersebut berisi informasi terkait titik TPS di Kota Padang.
“Iya, tentunya kita ingin memudahkan warga lewat aplikasi itu,” ujar Kepala DLH Kota Padang, Mairizon, kepada Diskominfo Kota Padang, Minggu (4/6/2023).
Selain itu, warga bisa membuka link https://bit.ly/tpssampahresmi untuk mengetahui letak TPS di Padang. Di aplikasi ini terdapat peta Kota Padang lengkap dengan titik TPS.
“Silakan digunakan untuk mengetahui titik TPS kita,” sebut Mairizon.
Diakuinya selama ini warga kerap membuang sampah sembarangan. Sampah diletakkan di sembarang tempat. Akibatnya, petugas DLH kesulitan.
“Saat ini Padang sudah darurat sampah, hal ini dikarenakan rendahnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan, membuang sampah pada tempatnya,” ujar Mairizon.
Seperti diketahui, produksi sampah warga Padang cukup besar. Dalam sehari mencapai 500 ton. Sementara, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Air Dingin sudah semakin penuh. (rdr)