Pastikan Aksi Tutup Toko Massal, Pedagang Pasar Raya Padang Tunggu Perintah Pengurus

Tinggal menunggu aba-aba dari pengurus inti

Sejumlah pedagang toko Pasar Raya menyatakan siap tutup massal mendesak pencabutan Perwako Padang Nomor 438 Tahun 2018. (Foto: Dok. Radarsumbar.com)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Tindak lanjut dari rapat gabungan yang digelar pada Jumat (2/6/2023) lalu, Organisasi Pedagang Sejenis (OPS) Pasar Raya Padang menyatakan siap untuk melaksanakan aksi tutup toko massal.

Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk desakan pencabutan SK Perwako 438 tentang regulasi Pedagang Kaki Lima (PKL) yang dinilai sudah tidak relevan dan menyusahkan bagi pedagang pemilik toko di dalam.

“Kami para pedagang Alhamdulillah sudah sepakat, dan sudah membuat surat dukungan untuk melaksanakan kegiatan, salah satunya aksi tutup toko bersama. Kami seluruh pedagang dari fase I sampai VI sudah sepakat untuk menutup toko, dan tinggal menunggu aba-aba dari pengurus inti,” kata salah seorang pemilik toko, Darius, Jumat (8/6/2023) siang.

Darius mengatakan, pedagang toko sudah melakukan persiapan yang matang dengan membuat surat daftar nama toko yang ikut dalam kegiatan aksi tersebut.

“Pada intinya, kami tetap memperjuangkan untuk pencabutan SK Perwako 438 tahun 2018 itu. Kami sudah sepakat. Bagaimanapun caranya kami akan tetap berjuang. Kami sudah siap dengan resikonya,” ucapnya.

Selain itu, para pedagang juga berharap, agar Pemerintah dapat untuk memperjelas pintu-pintu sebagai jalur evakuasi ketika terjadi bencana alam, seperti gempa bumi.

“Karena maraknya terjadi bencana alam seperti gempa bumi yang bisa saja terjadi sewaktu-waktu. Di beberapa jalur atau rute evakuasi sudah dipenuhi oleh para PKL,” kata pedagang lainnya, Masri.

Sejatinya, kata Masri, banyak pintu yang bisa dijadikan jalan evakuasi, namun sudah tak terlihat untuk lari ke arah mana, apalagi ketika sedang membawa barang.

“Kita tidak tahu kapan terjadinya musibah gempa bumi, jika terjadi gempa, kami merasa terkurung, tidak tahu mau lari kemana, harapan kami ini juga ditertibkan dengan segera, ini harga mati bagi kami,” tambah Masri, yang juga salah seorang pemilik toko di sana,” tuturnya. (rdr-008)

Exit mobile version