Listrik Padam di Venue Penas Tani Karena Panitia Tidak Siap, Ini Faktanya

Belakangan terungkap bahwa pemadaman terjadi lantaran panitia acara baru berkoordinasi dengan PLN untuk penambahan daya.

Venue gelar teknologi Penas Tani di Lanud Sutan Sjahrir gelap karena mati lampu. (dok. instagram)

Venue gelar teknologi Penas Tani di Lanud Sutan Sjahrir gelap karena mati lampu. (dok. instagram)

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Insiden memalukan jelang pembukaan Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XVI yang dilaksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar).

Betapa tidak, satu hari sebelum pembukaan, tepatnya pada Jumat (9/6/2023) listrik yang menyuplai penerangan penginapan para tamu atau kontingen dari luar daerah yang berpartisipasi pada kegiatan tersebut padam.

Belakangan terungkap bahwa pemadaman terjadi lantaran panitia acara baru berkoordinasi dengan PLN untuk penambahan daya.

Hal tersebut disampaikan oleh Manajer Komunikasi dan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (Mankom TJSL) PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumbar, Yenti Elfina.

“Listrik padam di lokasi sebenarnya bukan karena gangguan atau kekurangan suplai saya listrik di lokasi Penas (KTNA XVI), sebelumnya sudah diinfokan oleh petugas melalui WAG panitia,” katanya kepada Radarsumbar.com via pesan singkat, Sabtu (10/6/2023) pagi

Pemadaman tersebut, kata Yenti, berlangsung sejenak untuk menghubungkan jaringan baru dalam rangka memenuhi permintaan tambahan ekstra daya dari panitia yang baru masuk pada Kamis (8/6/2023).

“PLN butuh menambah lagi jaringan karena sebelumnya sudah dibangun sesuai permintaan dan hasil rapat koordinasi sebelumnya terkait kebutuhan,” katanya.

Sebelumnya, General Manager (GM) PLN UID Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho menjelaskan, pihaknya mengamankan pasokan kelistrikan selama Penas KTNA XVI dengan operasi sistem, pasokan listrik terbaik, serta personel terbaik.

Semua operasional sistem, katanya sudah berjalan 100 persen seperti rencana strategis PLN sebelumnya.

Bahkan, pasokan listrik di Sumbar ia klaim dalam keadaan aman dan andal bahkan surplus.

Hingga saat ini, sejumlah pembangkit yang ada di Sumbar memiliki kapasitas 1.362 MW dengan beban puncak tertinggi mencapai 579,6 MW.

“Masih ada cadangan daya yang cukup besar yang akan cukup untuk mensuplai perhelatan nasional ini,” katanya.

Dalam kegiatan itu, PLN UID Sumbar menyiagakan 118 personel PLN, 3 tim vendor, dan 5 tim Pelayanan Teknik (Yantek) selama penyelenggaraan Penas Tani XVI 2023.

“118 personel ini bersiaga tersebar di berbagai titik lokasi acara,” katanya.

Eric menambahkan, PLN juga telah membentuk 18 posko, dengan 1 posko yang berada PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Padang, 3 Posko di Lanud Tabing, 1 Posko di BIM, dan 13 Posko di lokasi acara tersebar.

“Posko ini berfungsi sebagai pusat pengaduan jika pelanggan membutuhkan bantuan. Semua Posko harus siap melayani keluhan pelanggan selama 24 jam dengan merespon cepat jika ada keluhan,” katanya.

Sebelumnya diberitakan, Penyelenggaraan Penas KTNA di Padang diwarnai insiden mati lampu pada Jumat (9/6/2023) malam. Padamnya listrik ini menyebabkan panitia dan peserta acara sempat panik.

Menurut informasi dari masyarakat di lokasi Penas Tani melalui rekaman video yang memperlihatkan lokasi utama Penas Tani di Lanud Sutan Sjahrir gelap gulita.

Diduga padamnya listrik itu terjadi akibat pemasangan trafo dari PLN di sekitar lokasi yang menjadi tempat untuk gelar teknologi.

“Banyak stan yang tidak bisa beroperasi dengan baik, selain itu banyak hewan seperti ikan yang ada air, akibat tidak tersuplai oksigen dan terancam mati massal. PLN Sumbar harus bertanggung jawab atas kejadian ini,” kata pemilik video yang dibagikan di media sosial (medsos) dan kemudian viral. (rdr-008)

Exit mobile version