Wako Padang Minta Petani dan Nelayan Manfaatkan Iptek di Penas Tani

Wali Kota Padang Hendri Septa saat pembukaan Penas Tani di Padang, Sabtu (10/6/2023). ANTARA/HO-Diskominfo Padang.

PADANG, RADARSUMBAR.COM – Wali Kota Padang, Sumatera Barat, Hendri Septa menyebutkan sekitar 28 ribu peserta mengikuti Pekan Nasional (Penas) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) XVI di Kota Padang, Sumatera Barat yang digelar 10-15 Juni 2023.

“Digelarnya Penas KTNA ke-16 tahun 2023, adalah sebuah anugerah bagi masyarakat Sumbar, khususnya Kota Padang. Di luar dari yang terdaftar, ada sebanyak 28 ribu peserta hadir,” kata Hendri Septa di Padang, Minggu.

Ia mengatakan Penas KTNA menampilkan segala macam hal yang berhubungan dengan pertanian, perkebunan, dan perikanan. Dimulai dari pameran teknologi, hasil panen, hingga UMKM.

Hendri mengharapkan pelaksanaan Penas Tani di Kota Padang akan membuat hotel dan penginapan menjadi penuh dan rumah-rumah penduduk dijadikan akomodasi selama lima hari oleh peserta dari seluruh Indonesia.

Hendri Septa menjelaskan bahwa kegiatan ini tentu akan mendatangkan berkah untuk masyarakat.

Ia menyampaikan pesan kepada petani dan nelayan Kota Padang yang mengikuti kegiatan Penas KTNA XVI tahun 2023 ini agar juga mengambil manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang digelar dalam kegiatan tersebut.

“Untuk petani dan nelayan kita, jangan kita patah arang. Jangan lewatkan kesempatan ini, di rumah kita, di Kota Padang. Hal tersebut demi mewujudkan cita-cita bersama, Menuju Indonesia Lumbung Pangan Dunia 2045,” kata dia.

Sebelumnya Wali Kota memperkirakan perputaran uang di Kota Padang saat menjadi tuan rumah Pekan Nasional KTNA Tani Nelayan XVI pada 10-15 Juni 2023 mencapai puluhan miliar rupiah.

“Ada 20 ribu hingga 30 ribu orang yang akan tinggal di rumah penduduk di Kota Padang selama gelaran ini berlangsung dan ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat secara langsung,” kata dia.

Ia mengatakan peserta ini akan tinggal di rumah masyarakat dan mereka alan mengeluarkan biaya akomodasi dan makan di sana.

Belum lagi mereka yang menginap di hotel-hotel yang ada di kota berpenduduk sekitar 900 ribu jiwa ini.

“Efek domino gelaran ini berdampak pada ekonomi penduduk dan memang ini yang kita inginkan agar ekonomi kembali bergairah,” kata dia. (rdr/ant)

Exit mobile version