Namun, jika ada sejumlah kegiatan penting di daerahnya, Andre selalu mengawal hingga mengurus perpindahan fraksi sementara waktu melalui mekanisme Bawah Kendali Operasi (BKO).
“Pada saat itu beliau hadir di Komisi V, rapat dengan kementerian (terkait) bagaimana tindak lanjut dari pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik,” katanya.
Atensi dan perhatian dari Andre Rosiade terkait dengan pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik, sambungnya merupakan wujud nyata dari bahwa ia sangat memperhatikan Dapilnya.
“Sikap Fraksi Gerindra sangat mendukung (gagasan Andre Rosiade), sebagaimana yang diamanatkan oleh Prabowo Subianto, kami harus selalu terjun ke masyarakat, dengarkan apa yang menjadi keluhan, aspirasi dan segera lakukan komunikasi pihak terkait agar segera dilakukan pembangunan,” imbuh Sumail.
Terpisah, anggota DPR RI asal Sumbar, Andre Rosiade mengatakan, pihaknya terus mengawal progres pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik tersebut.
“Alhamdulillah, kami selalu meng-update pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik ini. Kami sebagai anggota DPR asal Sumbar akan terus fokus mengawal dan mengawasi pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik ini,” kata Andre dalam keterangan tertulis kepada awak media.
Andre mengatakan, pihaknya terus meng-update dan berkoordinasi dengan berbagai pihak.
Mulai dari Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Direksi PT HK dan dirjen di lingkungan KemenPUPR, seperti Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR, Herry Trisaputra Zuna dan lainnya.
Saat ini, kata Andre, progres pembangunan Flyover Sitinjau Lauik sedang dalam masa persetujuan izin prakarsa.
Nantinya, proyek itu akan dikerjakan dengan mekanisme KPBU (Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha).
Politisi Partai Gerindra menyebut, untuk tahap pertama, anggaran yang dikucurkan mencapai Rp 2,7 triliun untuk lokasi Panorama 1.
Dana ini termasuk untuk evaluasi kesepakatan rencana biaya pelaksanaan (RBP) Konstruksi, pemenuhan dokumen KA-ANDAL (Kerangka Acuan Analisis Dampak Lingkungan) dan pemenuhan dokumen DPPT (Dokumen Perencanaan Pengadaan Tanah).
Sebagai informasi, Sitinjau Lauik berada di area sepanjang 1,8 kilometer pada jalan utama yang menghubungkan Padang dan Solok dengan keseluruhan panjang sekitar 53 kilometer.
Jalur itu menghubungkan Sumbar dengan Jambi dan merupakan Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) ke Pulau Jawa.
Ketua Harian DPP Ikatan Keluarga Minang (IKM) itu mengatakan Sumbar juga akan mendapatkan manfaat sosial berupa pemerataan pembangunan, keselamatan transportasi dan peningkatan aksesibilitas dari keberadaan Fly Over itu.
“Insya Allah proses akan terus berjalan dan Sumbar akan memiliki Fly Over baru yang bisa dinikmati. Tentu akan banyak manfaatnya, seperti manfaat ekonomi yang akan mempengaruhi peningkatan produktivitas, menghemat waktu, pengurangan biaya dan operasional kendaraan. Manfaat lingkungan juga didapat, seperti pemerataan pembangunan, keselamatan transportasi dan peningkatan aksesibilitas,” kata Andre.
Sebelumnya Menteri BUMN, Erick Thohir dan Andre Rosiade telah meninjau lokasi rencana pembangunan. Erick juga sudah menyetujui pembangunan fly over yang menjadi kunci mengurai kemacetan dan longsor di jalan ekstrem itu.
Dia menilai Fly Over di jalur tersebut sangat dibutuhkan untuk mengatasi kemacetan dan rawan kecelakaan di sana. Karena itu, dia pun menurunkan salah satu BUMN yakni Hutama Karya (HK) untuk persiapan pembangunannya.
“Pembangunan Fly Over Sitinjau Lauik kami dari BUMN mendukung penuh dengan menurunkan HK,” kata Erick saat itu. (rdr-008)