“Alquran dan mukenah yang kami kumpulkan, nantinya disebar kepada TPQ, TQA, MDT dan MDA, serta majelis ta’lim di Kota Padang yang membutuhkan, dan kegiatan penyaluran ini sudah berlangsung sejak Rumah Suluh Keratif didirikan,” katanya.
Namun untuk bimbingan pra nikah, lanjutya, baru dimulai tahun ini dan Lubuk Kilangan adalah kecamatan pertama yang melaksanakan kegiatan ini. “Setelah Lubuk Kilangan, kegiatan biimbingan pra nikah ini juga akan kami gelar di Koto Tangah, Kunji dan Padang Utara,” ujarnya.
Kemudian yang ketiga, program bantuan paket sekolah untuk pelajar kurang mampu, terutama untuk anak yatim dan kaum dhuafa. Keempat, adalah program bantuan bersifat musibah, seperti bantuan untuk korban kebakaran dan lain sebagainya.
Rumah Suluh Kreatif, tambah Refnita, didirikan pada 2018 dan inisiatornya adalah 7 orang penyuluh fungsional di Kemenag Kota Padang. “Selain saya sendiri sebagai ketua, enam inisiator lainnya adalah Fitri Yeni, Nur Helmi, Emisda, Syafrida Yeni, Zulakhiar MA dan Yulia Efrina,” bebernya.
Sementara itu, Kasi Binmas Islam Kantor Kemenang Kota Padang Aris Junaidi S.Ag mengaprasia Rumah Suluh Kreatif dan Karang Taruna Kola Jaya Koto Lalang yang telah menggelar kegiatan pelatihan pra nikah ini, karena kegiatan ini secara tidak langsung dapat menekan angka perceraian di Kota Padang.
“Tahun 2020, perceraian di Pengadilan Agama lebih kurang 1.600 kasus. Dari jumlah tersebut, paling banyak menuntut cerai adalah perempuan dengan jumlah sekitar 1.200. Penyebabnya macam-macam, ada persoalan ekonomi, rendahnya pendidikan, dan pihak ketiga,” katanya.
Kemudian, juga ada persoalan ketimpangan pendapatan dari pasangan yang sama-sama bekerja. “Mudah-mudahan melalui bimbingan pra nikah ini, angka perceraian di Kota Padang dapat ditekan,” tutup Aris. (*)