Muhammad Lutfi yang melihat langsung dan menilai bahwa pasar ini butuh revitalisasi dan pembangunan kembali kemudian mengerahkan tim gabungan antara Kementerian PUPR dan Kemendag.
Sehingga, keluar rekomendasi teknis dari Kemendag, rekomendasi teknis itu oleh Mendag diantar langsung dengan Andre Rosiade bertemu dengan Menteri PUPR.
“Lalu, di dalam pertemuan itu Pak Basuki menyebutkan bahwa anggaran pemerintah terbatas, beliau menyampaikan uang habis, saya meyakinkan beliau, tolong dibantu, pasar kami sejak 2009 sudah hancur berantakan, lalu semrawut, PKL di mana-mana,” katanya.
“Kita kan ingin merapihkan pasar ini supaya kembali indah dan sedap dipandang mata dan juga seluruh pihak berdagang dengan normal dan baik,” sambungnya.
Seiring berjalan waktu, aspirasi yang disampaikan diterima dan Presiden memberikan lampu hijau agar Pasar Raya Padang Fase 7 ini dibangun.
“Itulah sekelumit rangkaian yang kami lakukan, Presiden menyetujui dan perintahkan eksekusi untuk menganggarkan, lalu dimulai proses tender di 2023 ini dan sudah ada pemenang tendernya,” katanya.
Jika tak ada aral melintang, pada bulan Juli 2023 pembangunan Pasar Raya Fase 7 sudah dimulai.
“Dalam 1-2 minggu ke depan, kontrak pembangunan Pasar Raya Fase 7 segera ditandatangani sehingga diharapkan bulan Juli sudah bisa dimulai pekerjaan, lama pengerjaannya adalah 12 bulan dengan menelan anggaran Rp103 miliar,” katanya.
Selain itu, Menteri PUPR dan Andre Rosiade juga berencana membawa Presiden RI, Joko Widodo ke Kota Padang untuk melakukan Ground Breaking pembangunan Pasar Raya Fase 7.
“Sebagai anggota DPR RI, ini perjuangan yang sangat panjang kami lakukan, kita sama-sama tahu pasar ini hancur setelah gempa 2009,” imbuhnya. (rdr)